Jumat, Februari 27, 2009

Wakil Talqin Berkonvensi

Semburat rona segar terlukis di wajah para Wakil Talqin yang baru saja keluar dari madrasah. Para pengemban tugas mulia ini baru saja bermuwajahah dengan Yang Mulia Wali Mursyid Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) Suryalaya, KH. Ahmad Shaibul Wafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom). Kamis itu, 5 Februari 2009 atau bertepatan dengan 10 Shafar 1430 H, para Wakil Talqin kembali berkumpul di Pondok Pesantren Suryalaya untuk melakukan Pertemuan Khusus Para Wakil Talqin TQN Ponpes Suryalaya yang ke-11 kalinya.

Dalam amanatnya yang dibacakan oleh salah satu pengemban amanah, sesepuh pondok yang sekaligus Wali Mursyid TQN Suryalaya menekankan :
1. Perlunya peningkatan latihan jiwa melalui Riyadhatun Nafs dengan materi yang dapat dipertanggungjawabkan,
2. Mengefektifkan waktu pembinaan kepada para Ikhwan dan Akhwat TQN Suryalaya agar mampu menempa diri, membersihkan hati, mengendalikan nafsu, menyiasati berbagai tipu daya syetan.


3. Melakukan pembinaan praktek amaliah kepada para ikhwan dan akhwat yang tersebar di seluruh nusantara dan luar negeri sehingga memiliki pemahaman dan persepsi yang sama tentang Thariqah Qodiriyyah Naqsyabandiyyah di Pondok Pesantren Suryalaya berikut Tanbih dan Untaian Mutiara Pangersa Guru almarhum Syekh KH. Abdullah Mubarak bin Nur Muhammad ra.
4. Hendaknya para Wakil Talqin mampu menjalankan tugas dengan niat yang tulus, ikhlas semata-mata ibadah dan mengabdikan diri kepada Allah SWT.


Jumlah Wakil Talqin Abah Anom sejak pengangkatan pertama di tahun 1972 hingga Okober 2008 adalah 86 orang, 25 orang diantaranya telah meninggal dunia. Dalam pertemuan kali itu hadir kurang lebih 50 orang Wakil Talqin.

Setelah bermuwajahah dengan Pangersa Abah Anom para Wakil Talqin menuju Puncak Suryalaya untuk berziarah ke makam KH. Abdullah Mubarak bin Nur Muhammad ra (Abah Sepuh), dipimpin oleh KH. Nur Anom Mubarak dan KH. Zaenal Abidin Anwar—dua dari tiga orang Pengemban Amanah Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya.

Selanjutnya pertemuan untuk melakukan bahtsul masa il dilakukan setelah Shalat ‘Isya. Bahtsul Masa il itu dilakukan di Wisma Shuffah dan dimulai pukul 21.00 hingga 24.00 WIB, dipimpin oleh KH. Zaenal Abidin Anwar dan KH. Arif Ichwani. Pimpinan Bahtsul Masa il memberikan kesempatan kepada para Wakil Talqin untuk mengutarakan metode dakwah masing-masing berdasarkan sosiokultural komunitas yang dihadapi.

Kesempatan pertama diberikan kepada komunitas cendekiawan, intelektual dan akademisi yang diwakili oleh Prof. DR. H. Ahmad Tafsir dari Bandung. Prof. Tafsir menjelaskan, komunitas yang sering dihadapinya adalah orang-orang yang sangat rasional. Segala sesuatunya harus sesuai logika. Karena itu banyak pertanyaan yang timbul dari orang-orang ini. Maka dalam menjawab segala pertanyaan yang diajukan beliau harus masuk ke dalam alam pikiran mereka. Dengan ilmu-ilmu ketasawufan yang berdasarkan nash Al Qur’an, Hadist, Ijma dan Qiyas ulama serta logika. Seringkali, ketika menjelaskan tentang tasawuf atau tarekat Prof. Tafsir terkondisikan untuk mentalqin meskipun pada saat yang bersamaan beliau tengah memberikan kuliah kepada mereka. Sebuah proses talqin yang menafikan standar baku. Hal ini sempat beliau tanyakan kepada Pangersa Abah. Dan Abah ternyata menyetujui proses talqin tersebut.

Selanjutnya KH. Wahfiudin, SE, MBA dari Jakarta mewakili komunitas pebisnis, korporat dan kaum menengah ke atas di kota-kota besar. Selama ini beliau diberi kepercayaan oleh manajemen sebuah bank syariah nasional untuk memberikan bimbingan dzikir di kantor pusatnya. Setiap Jum’at pagi sebelum jam masuk kantor, karyawan dari tingkat terendah hingga top management hadir memadati sebuah lobby yang disulap menjadi majlis dzikir. Kegiatan tersebut sudah dan masih berlangsung sejak tahun 2000 dan menjadi rutinitas Jum’atan.

Seiring berjalannya waktu, bank syariah tersebut semakin berkembang dan bertambah maju. Keuntungan pun semakin berlipat. Banyak penghargaan mereka raih. Mereka sukses membina SDM dengan berbagai macam pelatihan dan kegiatan-kegiatan spiritual. Salah satu penunjang kesuksesan itu adalah dzikir berjamaah setiap Jum’at pagi. Menyadari hal tersebut, top management kembali memberikan kepercayaan kepada KH. Wahfiudin untuk memberikan pelatihan dzikir di seluruh cabang koordinator mereka di Indonesia. Alhamdulillah, atas ridho Allah dan berkat kemuliaan Wali Mursyid tujuh cabang koordinator telah dilatih berdzikir sepanjang tahun 2007 dan 2008 yang lalu, melalui Pelatihan Manajemen Sukes selama dua hari.

Metode dakwah dengan pola pelatihan ini menjadi konsentrasi KH. Wahfiudin dalam rangka mengemban tugas Wali Mursyid, yaitu menyebarkan dan mengembangkan ajaran TQN Suryalaya. Di beberapa daerah seperti di Aceh, Medan, Pekanbaru, Lampung, Gowa, Makasar, Banjarmasin, Surabaya, Bojonegoro, Solo, Yogyakarta, Semarang, Demak, Bandung, Garut, Jakarta dan lain-lain berkesempatan menerima pelatihan yang digelar KH. Wahfiudin dan timnya dalam wadah RADIX Training Center.

KH. Ali Hanafiah Akbar dari Surabaya mengisi kesempatan ketiga dengan memaparkan metode dakwahnya di kalangan grass root sesuai dengan apa yang beliau terima dari Pangersa Abah sejak awal belajar dzikir TQN Suryalaya. Latar belakang beliau yang bukan dari kalangan intelektual dan banyak berkecimpung di komunitas petani, nelayan, pekerja dan buruh pelabuhan melengkapi metode dakwah TQN Suryalaya yang diwakilinya. Setiap permasalahan yang timbul solusinya adalah pemantapan iman, “Langsung Dzikir saja!”, begitu ujarnya.

Berdasarkan pengalamannya selama dibimbing oleh Pangersa Abah, setiap KH. Ali unjukan atas berbagai problem yang dihadapi jamaahnya, jawaban Pangersa Abah selalu bermuara pada dzikir. Sebab, masih menurut KH. Ali, dzikir adalah solusi utama. Segala problem umat solusinya dengan mempraktekkan dzikir. Maka dakwah beliau di Timur Indonesia penekanannya to the point, “Amalkan dzikir!”

Ust. H. Mohd. Zuki Asy Syuzak bin Safei dari Kedah-Malaysia memaparkan metode dakwah dengan pola inabah untuk pemuda-pemuda korban penyalahgunaan narkoba. Dari pola inabah yang telah beliau terapkan, akhirnya pihak Kerajaan Malaysia menaruh minat untuk menggunakan pola itu secara nasional. Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit pejabat kerajaan berkenalan dan mulai mengamalkan TQN Suryalaya.

Tgk. H. Sulfanwandi, S. Ag dari Tungkob, Aceh Besar-Nangroe Aceh Darusalam—yang diangkat Wakil Talqin oleh Pangersa Abah bulan Maret 2005, selepas peristiwa tsunami Desember 2004—memaparkan kondisi dakwah di Aceh. Beliau ungkapkan pola dakwah dengan mengedepankan tema DZIKIR PEMBERSIH HATI. “Masyarakat Aceh masih belum menerima jika kita langsung mengatakan tasawuf atau tarekat di depan mereka. Maka saya undang mereka untuk menghadiri majlis DZIKIR PEMBERSIH HATI,” ungkap Tgk Sulfan yang berperawakan besar ini.

“Baru pertama berjumpa dengan Pengersa Abah, berkat wasilah Bang Wahfi (KH. Wahfiudin) dan Ajengan Jejen (KH. Zezen Zaenal Abidin) selepas mereka dan TD-SUA menjadi sukarelawan di Aceh, saya dan Tengku Hasan Muda bin Hamid dari Lamno langsung diangkat menjadi Wakil Talqin. Saya terharu dan malu, merasa belum pantas dan belum cukup ilmu. Begitu besar kepercayaan beliau kepada kami”, kenang Tengku Sulfan.

“Sepulangnya dari Suryalaya saya membangun balai dzikir (majlis dzikir).Kini bangunan berlantai tiga ini telah berdiri dan kami beri nama BALAI DZIKIR TAJUL ‘ARIFIN. Satu-satunya balai dzikir di Aceh yang langsung bertabaruk dengan nama Pangersa Abah, bahkan mungkin di Indonesia. Sampai saat ini ikhwan dan akhwat yang tergabung sudah sekitar 1.200-an. Alhamdulillah. Ini juga berkat doa Abah. Doakan kami agar bisa istiqomah”, lanjut Tengku Sulfan.

Selepas itu, terjadi diskusi menarik antara para Wakil Talqin berkaitan dengan peningkatan amaliah ikhwan dan akhwat. Berturut-turut Ust. H. Mansur bin Saleh (Semporna-Malaysia), KH. Saifullah, BA (Probolinggo), KH. Amin Abdullah (Cilegon-Banten), Drs. H. Anhari Basuki, SU (Semarang-Jateng), KH. M. Thoha Abdurrahman (Yogyakarta), KH. Zezen Zaenal Abidin (Sukabumi-Jabar) dan wakil-Wakil Talqin lainnya menyampaikan opini. Tidak ketinggalan KH. R. Abdullah Syarif (Ciawi-Tasikmalaya) yang akrab dipanggil Akeh dan merupakan Wakil Talqin paling sepuh dimintakan saran dan wejangannya dalam Bahtsul Masa il tersebut.

Tun Haji Sakaran bin Dandai (Sabah-Malaysia) turut memberikan pengalaman dan wejangannya kepada para Wakil Talqin yang hadir. Begitu teduh kata-kata yang terungkap dari lisan beliau. “Para Wakil Talqin yang ada dalam pertemuan kali ini merupakan orang-orang pilihan Pangersa Abah. Semua dari kita memiliki perasaan sama ketika diangkat menjadi Wakil Talqin. Merasa belum cukup ilmu dan belum berhak mengemban amanah besar ini. Latar belakang para Wakil Talqin juga beragam. Justru ini menunjukkan betapa luasnya ilmu Abah”, demikian pandangan Tun Sakaran.

Dini hari, sebelum adzan subuh berkumandang, para Wakil Talqin telah berkumpul di madrasah untuk melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Sementara ikhwan-akhwat yang lain shalat berjamaah di Masjid Nurul Asror. Selepas Shalat Shubuh dan dzikir harian, para Wakil Talqin duduk melingkar, menundukkan wajah, hening. Di ujung timur, dekat pintu masuk ke ruang utama kamar Pangersa Abah, terlihat sosok mulia Pangersa Abah Anom . Duduk dalam posisi tawajuh di atas kursi roda yang selalu setia mendampinginya, menjadi pusat dalam lingkaran para Wakil Talqin.

Subhanallah, qalbu para Wakil Talqin sedang terhubung dengan qalbu mursyid. Tiada yang dapat merasakan ke-‘asyiq’-an itu kecuali mereka yang telah dan bisa merasakannya. Tidak ada kata terucap. Tidak ada tatap mata memandang. Tidak ada alam fikiran beterbangan. Semuanya menuju Satu. Berserah kepada Ahad. Dibimbing Mursyid wushul pada-Nya.

Semoga event pertemuan khusus ini diberkahi Allah SWT. Semoga Pangersa dipanjangkan usia dunianya, dimuliakan qurbah ruhaninya. Demikian para Wakil Talqin semoga istiqomah dalam mengemban amanah besar Mursyid TQN Suryalaya. Diberi kekuatan, ketabahan, keikhlasan, dan kearifan. Sehingga mampu membimbing ikhwan-akhwat TQN Suryalaya melaksanakan proses pensucian diri dan wushul ilallah dengan amal ilmiah dan ilmu amaliah.


Rawamangun, 10 Februari 2009 (Han)

Kamis, Februari 26, 2009

King Abdul Aziz bin Saud

`Abd al-`Azīz as-Sa`ūd (bahasa Arab: عبدالعزيز آل سعود Lahir di Riyadh, sekitar 1880– Wafat di Taif, 9 November 1953 ) adalah Raja Arab Saudiyang pertama. Dia juga dikenali dengan berbagai nama, di antaranya Ibnu Saud. Beliau berasal dari Keluarga Kerajaan Saudiyang memerintah sebahagian dari Jazirah Arab.

Selasa, Februari 24, 2009

Orasi Akeh : Wasilah Mursyid

Semua yang hadir pada manaqib di Suryalaya 7 Februari 2009 yang lalu mendapatkan sesuatu yang agak berbeda dibanding manaqib-manaqib sebelumnya. Pagi itu, sebagaimana biasa sebelum para petugas manaqib dipersilakan melaksanakan kewajibannya di Mesjid Nurul Asror, pembawa acara memberikan kesempatan kepada murid senior Pangersa Abah yaitu KH. R. Abdullah Syarif (Akeh) untuk menyampaikan pengantar.

Pada manaqib-manaqib sebelumnya, Akeh yang sudah sangat sepuh—diperkirakan usianya hampir sama dengan Pangersa Abah—berbicara dengan nada suara yang lemah, selemah kondisi tubuhnya yang semakin renta. Tapi, pagi itu ada sesuatu yang lain. Setelah menyampaikan pengantarnya, beliau memohon ijin untuk berbicara agak panjang lebar.

Pada awalnya, Akeh berbicara dengan intonasi yang lembut. Dengan bahasa sunda yang fasih, diselingi sesekali bahasa Indonesia, Akeh memberikan ucapan selamat datang untuk ikhwan-akhwat dari luar negeri, yaitu dari Malaysia. Rombongan Malaysia datang ke Suryalaya memang tidak pada setiap manaqib, mengingat betapa jauhnya jarak yang harus ditempuh. Kali ini, rombongan beranggotakan lebih banyak dari biasanya karena memang sebelumnya digelar Pertemuan Khusus Para Wakil Talqin TQN Suryalaya se-Indonesia dan Luar Negeri.

Lambat laun intonasi Akeh semakin meninggi, tegas dan keras. Bagi ikhwan-akhwat yang faham bahasa sunda pasti merasakan betapa dahsyatnya orasi Akeh. Penulis, pada saat itu mendengar dengan takdzim orasi beliau di kediaman Ma Didah—saudari Pangersa Abah—yang terletak di sebelah selatan madrasah. Di sebelah penulis duduk salah seorang cucu Pangersa Abah Sepuh. Kami yang memang faham bahasa sunda—di sela-sela dzikir qalbu di dalam sanubari—tertunduk haru menyimak rangkaian kalimat yang keluar dari lisan sobat dalit Pangersa Abah Anom itu.

Jika kita mendengar kalimat-kalimatnya tanpa mengikutkan rasa, sepertinya hal itu biasa-biasa saja, karena kalimat-kalimat tersebut sangat lazim dan familiar di telinga kita. Namun, karena yang mengucapkannya adalah Akeh dan penulis yakin beliau adalah salah seorang pengemban tugas Pangersa Abah yang telah banyak mendapatkan pengalaman spiritual—Akeh diangkat sebagai wakil talqin sejak tahun 1972—hal itu menjadi sangat luar biasa.

Setelah Akeh mengucapkan selamat datang kepada rombongan Malaysia dan secara khusus memberikan selamat kepada Wakil Talqin dari Aceh—Tengku Sulfanwandi—Akeh berkata,

“Hadirin sekalian! Kita sebelumnya tidak pernah kenal dan berjumpa langsung dengan orang-orang Malaysia, dengan orang Aceh. Karena jarak yang begitu jauh. Tapi kita patut bersujud syukur kepada Allah SWT, hari ini kita bisa berjumpa langsung dengan mereka. Kita tidak akan bisa mendapatkan anugerah yang begitu besar ini kalau bukan lantaran adanya guru (Pangersa Abah Anom)”.

“Kehadiran mereka disini, kehadiran Anda semua disini, disebabkan (adanya) guru. Guru yang menjadi wasilah kita bisa saling bersilaturahim. Kita tidak pernah mengundang secara khusus sebelumnya kepada ikhwan-akhwat Malaysia, Aceh dan lain-lain untuk berbondong-bondong datang ke tempat ini. Tetapi lantaran mahabbah mereka kepada guru, mereka mampu ‘dihadirkan’ di tempat ini”, lanjutnya.

“Semua yang ada di hadapan kita, semua yang telah kita nikmati hingga detik ini. Semua masalah yang telah begitu mudah kita selesaikan. Wasilah-nya karena Guru. Karena itu sangat patut dan layak kita bersujud syukur kepada Allah yang telah memberikan Guru. Guru yang selalu membimbing kita untuk dekat dengan Allah. Bayangkan jika Guru tidak ada di tengah-tengah kita!!!”. (*)

Allahu Akbar. Bulir-bulir air mata mengalir perlahan membasahi pipi penulis. Dada seakan terasa meledak dan menumpahkan segala isi yang ada di dalamnya. Kerinduan memuncak kepada Pembimbing yang Mulia seakan tidak tebendung lagi. Teringat pesan Rasulullah SAW kepada Ibnu Mas’ud ra, “Karena merekalah Allah menghidupkan, mematikan, menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman dan menolak bencana.”

Ibnu Mas’ud ra bertanya, “Apa maksud karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan?”

Rasulullah bersabda, “Karena mereka berdo’a kepada Allah supaya umat diperbanyak, maka Allah memperbanyak mereka. Mereka memohon para tiran untuk dibinasakan, maka Allah binasakan mereka. Mereka berdo’a agar turun hujan maka Allah turunkan hujan. Allah sebarkan mereka di muka bumi. Kebanyakan orang tidak mengenal mereka. Jarang manusia menyampaikan terimakasih khusus kepada mereka.” (Hilyatul Awliya’, Syekh Abu Nuaim)

Meruya, 22 Februari 2009 (Han)

* (Diterjemahkan bebas ke dalam bahasa penulis dari bahasa sunda yang diucapkan Akeh dan tidak semuanya penulis tampilkan disini. Untuk mengetahui lebih jelas kalimat-kalimat Akeh silakan hubungi radio Inayah FM Suryalaya yang merekam langsung kejadian tersebut)


Senin, Februari 23, 2009

TANBIH IN ENGLISH

TANBIH
THE WILL


Bismillaahir Rohmaanir Rohim
In the name of ALLAH, Most Gracious, Most Merciful

This is the Will of Syaekhuna the late Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad who lived at Patapan Suryalaya Kejembaran Rahmaniyah.

He advises his male, female, young and old disciples.
May you all be in happiness, and Allah SWT pours the everlasting blissfulness and there will be no dispute among us.

Also, the Glory and the Greatness may go to the country leaders in order that they are able to protect and guide all people to create a safe, fair and prosperous condition externally and internally.

Also, we sincerely provide answers to questions on THORIQAT QOODIRIYAH NAQSYABANDIYAH. Advice to all disciples.
Be more cautious on everything, never ever do you violate both the religion and the country laws.

Be obedient to those laws and that is what the faithful men must do. Being able to be release in the religion and in the country, and being adhere to Allah SWT, proving commands either in religion and in country affairs.

Be aware, my all disciples. You must not easily follow your passion and satans’ temptation. Be aware of not violating the religion and the country laws so that you are able to realize immediately when you are tempted with the devils’ whispers which always move stealthly into our hearts.

You should prove the righteousness appearing from the sincerity:

1. To those who have higher social status than we have, we must respect them externally and internally.

2. To those who have the same social status as we have, we avoid disputes and we should be humble, instead. We are hand in hand in carrying out the laws of religion and country and never do misunderstanding and disputes occur. Who knows we are touched to His saying “Adzabun Alim”, meaning the sorrow for good in this world and in the hereafter. (how poor the body is and how poor the heart is).

3. To those who have lower social status then we have, we must not insult them and must not be improper and must not be snobbish to them. Instead, we must be aware of having pity to them so that they will feel happy and will not feel frightened, uncontrollable and will not have heartbreak. They deserve to obtain the kind-hearted guidance and advice leading them to the awareness and to the proper paths.

4. To indigent people, we must have politeness, love affection and good manners. Feel it yourselves. How sad we would be if we were in a disadvantage condition. We must not be ignorant, therefore. We just make ourselves happy. They are indigent not because they want it. It is the God’s omnipotence.

Men with full of awareness must carry out those deeds above, even to people whom we do not know well. They are Adam’s descents. Allah SWT states in Surah Isro versus 70: ‘We have honored the sons of Adam; provided them withtransport on land and sea; given them for sustenance things good and pure; and conferred on them special favors, above a great part of Our Creation’.

This Surah orders us to have mutual respect so that there will be no disappointment. Surah Al-Maidah: ‘ Help ye one another in righteousness and piety, but help ye not one another in sin and rancor’.

There is no compulsion in religion as it is strongly stated in Surah Al-Kafirun versus 6: ‘To you be your way, and to me mine’. It tells us not to have disputes, we must live harmoniously and peacefully and must have mutual respect, and never do you all interfere.

We try to clearly reflect our following forefather’s wiseword:
We should be polite, well-mannered and peaceful; otherwise, the sure bad things happen to us; Feeling regret after committing a bad deed is useless. Suffers we get comes from what we do.

Surah An-Nahli versus 112 says: Allah sets forth a Parable: a city enjoying security and quiet, abundantly supplied with sustenance from every place. Yet was it ungrateful for the favors of Allah: so Allah made it taste of hunger and terror (in extremes) (closing in on it) like a garment (from every side), because of the (evil) which (its people) wrought.

My disciples, you must be accurate in your life in order to obtain the goodness both outwardly and inwardly, both in the world and in the hereafter. In this way, our heart will be peaceful and our body will be comfortable. Do not make disputes because the main purpose is ‘Mind is Great, Body is Perfect’

THORIQAT QOODIRIYYAH NAQSYABANDIYAH, our steady practice, must be properly carried out in order that we can reach all advantages, and we are able to avoid all inward and outward misdeeds related to spiritual and physical life which are covered with passions and are tempted by evils.

All disciples must conduct this WILL sincerely and properly to reach the eternal welfare either in this world or in the hereafter.

Amen.


PATAPAN SURYALAYA, February 13, 1956

The WILL is DELIVERED to all of us, brothers
Best Regards,



(H.A. Shohibulwafa Tajul ‘Arifin)




WISE MESSAGE

Do not hate all Ulemas
Do not blame other teachings
Do not interfere other disciples’ affairs
Do not change your behaviour though being hurt
Must love those who hate you


Catatan Sadeng :
Terjemahan ini masih menerima koreksi, jika ternyata masih ada yang belum pas dengan konteks aslinya terutama dari bahasa sunda. Mari sama-sama mengembangkan TQN untuk Go International


Penerjemah : Asmi

Jumat, Februari 20, 2009

TIGA ANAK KEMBAR HONEYMOON

Dikampung saya, ada sebuah keluarga keturunan darah biru. Hidupnya terhormat, tutur katanya sopan dan terjaga. mereka tidak pernah mengucapkan kata-kata kotor dan murahan. Keluarga tersebut memiliki anak kembar yang cantik dan kompak selalu. Baju, sepatu dan semua asesoris di badan harus selalu sama. Namanyapun hampir mirip yaitu Ita, Tia dan Ati.

Begitupula ketika mereka menikah. Mereka meminta dilakukan di hari yang sama. Setelah pesta pernikahan usai mereka pergi berbulan madu ke Bali. Sebagai orang tua yang sayang kepada mereka maka kedua orang tuanya minta dikabari tentang segala hal yang terjadi ketika honeymoon.

Supaya praktis dan murah, berita dikirim lewat sms saja. Tetapi agar sms-nya singkat dan tidak terlalu vulgar serta tetap sopan disepakati memakai kode berupa slogan-slogan yang ada dalam iklan.


Dua hari setelah bulan madu, diterimalah sms dari anak pertamanya Ita. Isi sms-nya cukup singkat: “Standard Chartered”. Segera kedua orang tua itu mencari iklan standard chartered di koran. Dan ditemukanlah iklan yang berbunyi, “besar, kuat, dan bersahabat” Kedua orang tua yang terpandang ini tersenyum.

Di hari ketiga, datang sms dari Tia. Isi sms-nya juga sangat pendek; “Susu Bendera Coklat” Karena tidak sabar ingin tahu apa maknanya segeralah mereka mencari koran dan majalah yang memuat iklan Susu Bendera Coklat. Setelah ditemukan, ternyata iklan itu berbunyi: “Nikmatnya sampai tetes akhir” Kedua orang tua itu bahagia luar biasa.

Hari keempat, tidak ada sms yang datang. Hari kelima juga tidak ada yang datang. Mereka berdua mulai gelisah. Genap di hari ketujuh mereka menangis tersedu-sedu karena tidak ada kabar apapun.

Dihari ke delapan, mereka tersenyum bahagia karena menerima sms dari Ati. Isinya sangat singkat: “Papa, Mama tolong lihat Cathay Pasifik”. Penasaran apa makna pesan sms itu, mereka segera mencari koran dan majalah untuk melihat iklan Cathay Pasifik. Dan begitu ditemukan, iklan itu dibaca bersama oleh mereka: “7x seminggu, 3x sehari, 5 jam nonstop”. Kedua orang itu, tersenyum sambil berucap: “koq kita gak sehebat mereka ya?” Bagaimana dengan Anda? he…he….

(Ide cerita ini bukan murni dari saya, saya hanya mengolahnya. Termasuk nama-nama di cerita ini hanya khayalan belaka. Semoga mengurangi kepenatan Anda. Salam SuksesMulia)

Jamil Azzaini, Komunitas SuksesMulia


Rabu, Februari 18, 2009

Reformasi di Arab Saudi, "Masihkah Wahhabi Unjuk Gigi?"

Masyarakat Arab Saudi, Minggu (15/2), menyambut gembira perombakan luas pemerintah oleh Raja Abdullah sebagai langkah berani ke depan. Sebelumnya, pada Sabtu, Raja Abdullah memecat dua tokoh agama konservatif dan menunjuk perempuan menteri pertama di negara itu.

“Pembaruan yang berani,” surat kabar Al-Hayat mengatakan dalam berita utamanya.

Sementara, Saudi Gazette menyatakan perombakan itu merupakan “dorongan bagi pembaruan” di kerajaan Muslim tersebut.

“Segalanya fantastis. Inilah yang telah kami perjuangkan,” kata Ibrahim Mugaiteeb, pemimpin Human Rights First Society, yang telah berjuang melawan pemerintah berturut-turut mengenai pelanggaran HAM.

Pada Sabtu, Abdullah mengumumkan perombakan besar pertama pemerintah sejak ia menjadi raja Agustus 2005, dengan menunjuk empat menteri baru, dan mengganti sejumlah pemimpin penting pengadilan dan merombak Dewan Ulama, badan ulama penting yang interpretasinya mengenai aturan Islam melandasi kehidupan sehari-hari di kerajaan itu. Raja juga menunjuk 79 anggota baru lembaga konsultatif Dewan Syura, kata Al-Hayat.

Dalam perubahan besar yang tampaknya ditujukan pada ulama konservatif yang mendominasi pengadilan, Raja Abdullah mengganti kepala Dewan Pengadilan Tertinggi Sheikh Saleh al-Luhaidan, yang dikatakan aktivis Saudi telah merintangi pembaruan selama bertahun-tahun.


Ia juga mengganti kepala polisi agama Muttawa, Sheikh Ibrahim al-Ghaith, yang telah memimpin kampanye agresif di media bagi pelaksanaan keras adat-istiadat Islam, dan menantang tokoh lain yang lebih liberal dalam pemerintah. “Perombakan pemerintah Saudi yang diumumkan kemarin tidak hanya perubahan pengawal itu. Itu pertanda jelas dari perubahan besar di kerajaan ini,” kata Arab News dalam editorialnya.

Beberapa pihak telah memprediksikan bahwa perubahan di kerajaan itu dapat datang dari gerakan raja.

Perjuangan menyangkut moralitas publik dan perempuan dalam jabatan senior telah muncul selama beberapa tahun, dan tantangan terhadap Islam konservatif meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Kelompok perempuan menuntut lebih banyak hak dan dipatahkannya rintangan yang membatasi kesempatan karir mereka. Lalu, masyarakat minta film diputar di gedung bioskop, yang telah dilarang selama 30 tahun, dan kelompok HAM menuduh hakim Islam melakukan pengadilan kasar dan tidak konsisten.

Pekan lalu Puteri Amira at-Taweel, isteri hartawan Pangeran Alwaleed bin Talal, menyampaikan keluhan secara terbuka. Meskipun ia dapat mengemudikan mobil di tempat lain di manapun di dunia, ia tidak dapat menyetir mobil di negaranya sendiri, karena hal itu dilarang.

Namun simbolisme perubahan raja itu akan memiliki dampak. Yang paling simbolis adalah penunjukan veteran ahli pendidikan Norah al-Fayez sebagai wakil menteri pendidikan untuk perempuan — jabatan paling tinggi yang pernah diberikan kepada perempuan di kerajaan itu.

Meski demikian, langkah bagi perempuan tidak akan sejauh yang banyak orang harapkan. Pada Januari, media Saudi melaporkan bahwa para anggota baru Dewan Syura akan termasuk enam perempuan. Sebelumnya, perempuan tak terwakili di dewan itu pada masa lalu. Namun, ternyata tidak ada satu perempuan pun muncul dalam daftar baru itu.

Yang lebih fundamental adalah perubahan pada kepemimpinan agama di negara itu, yang mendominasi pemikiran dalam pendidikan, pengadilan, dan kehidupan sosial.

Penggantian Luhaidan, yang memalukan pemerintah September lalu, ketika ia mengatakan bahwa pemilik saluran televisi satelit yang menyiarkan siaran “tidak bermoral” sebaiknya dibunuh, dipercaya akan membuka lagi pintu bagi pembaruan.

Hal yang sama mungkin pada Dewan Ulama. Ia telah menunjuk sejumlah anggota baru, dan untuk pertama kali mencakup wakil dari semua empat sekolah hukum agama Sunni (empat Mazhab dalam kalangan Sunni, ed). Sebelumnya hanya sekolah Hambali, sekolah ultra-konservatif yang mendominasi versi Islam Saudi, yang mewakili dewan itu.

Zulfa mengatakan perombakan akan membawa “mentalitas baru, dan berbeda” pada pemerintah.

Penting untuk meyakinkan perubahan itu akan menjangkau ajudan raja yang sangat berkuasa, yang tetap menjabat dalam jabatan yang telah mereka pegang selama bertahun-tahun, kata pengamat.

Itu termasuk saudara tirinya Mendagri Pangeran Nayef, Menhan Putera Mahkota Sultan, dan Gubernur Riyadh Pangeran Salman, dan juga Menlu Pangeran Saud.(ant/kompas)

Catatan dari Sadeng :
Dengan adanya reformasi ini, gerakan Wahhabi tidak lagi bakal mendominasi semua peraturan kemasyarakatan (hukum positif) di Kerajaan Arab Saudi.Bahkan akan terwarnai oleh kalangan-kalangan lain. Mudah-mudahan dengan reformasi ini kita tidak lagi mengenal Arab Saudi yang terlalu scriptual dalam memahami hukum (Al Qur'an dan Al Hadits)

Selasa, Februari 17, 2009

Bahkan Tidak Seekor Tikus

Ketika Mu’awiyah berhasil merebut kekuasaaan dan mengalahkan kelompok Ali ra, yang dilakukan Muawiyah kemudian adalah memadamkan seluruh bentuk pemberontakan dan melibas semua pembangkangan. Selain itu juga dilancarkan aksi-aksi kampanye meraih simpati dari rakyat untuk mendapatkan dukungan.

Senin, Februari 16, 2009

JIC-Korwil DKI Menggelar Manaqib

Masjid Jakarta Islamic Center terletak di belahan Utara Jakarta, tepatnya di Jalan Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara. Daerah ini di era tujuh puluhan sampai akhir sembilan puluhan dikenal sebagai daerah lokalisasi. Orang Betawi bilang daerah item. Daerah ini sangat dekat dengan lokasi Pelabuhan Tanjung Priok. Para pekerja pelabuhan atau awak kapal yang lelah berlayar selama berbulan-bulan di tengah samudera sering mampir di Kramat Tunggak untuk sekadar minum-minum atau bahkan melepaskan hajat urusan ‘bawah’.

Namun sejak Bang Yos (Sutiyoso) menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, beliau berusaha mengubah image Kramat Tunggak menjadi tempat yang bersih. Beliau bercita-cita adanya sebuah pusat kajian islami di kota yang ia pimpin. Dan, Kramat Tunggak yang dikenal dengan lokalisasinya kemudian menjadi daerah pilihan mewujudkan cita-citanya.

Dengan kerja keras dan motivasi yang tinggi, Bang Yos dan jajarannya berhasil mewujudkan cita-cita itu. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2004 berdirilah Jakarta Islamic Center yang megah dan mewah di atas lahan 109.435m2, menggantikan bangunan-bangunan sederhana tempat para PSK menjajakan kehormatannya.

Bangunan yang fungsi utamanya mesjid ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama digunakan untuk kantor-kantor urusan keislaman di wilayah DKI Jakarta, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), KODI dan beberapa ruang serbaguna yang bisa disewakan. Lantai kedua dan ketiga adalah bangunan masjid yang mampu menampung lebih dari 10.000 orang. Bang Yos pun menjadikan Jakarta Islamic Center (JIC) sebagai ikon muslim DKI Jakarta. Bang Yos mempersilakan seluruh umat muslim di Jakarta untuk mendayagunakan JIC, terutama untuk kegiatan peningkatan ibadah kepada Allah SWT.

Menyambut tawaran Bang Yos, Tarekat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) Suryalaya, melalui Yayasan Serba Bakti (YSB) Ponpes Suryalaya Koodinator Wilayah DKI Jakarta melangsungkan kegiatan Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani qs. Sebuah kegiatan latihan spiritual untuk ikhwan-akhwat TQN Suryalaya. Manaqib di JIC dijadwalkan tiga bulan sekali dan telah dilangsungkan sejak awal kepemimpinan KH. Azhari Baidlawie sebagai Ketua YSB PP Suryalaya Korwil DKI Jakarta.

Minggu lalu, 15 Februari 2009 kembali YSB Korwil DKI Jakarta menggelar manaqib untuk kesekian kalinya. Dihadiri oleh dua wakil talqin dari DKI Jakarta yaitu KH. Wahfiudin, MBA dan KH. Muhammad Soleh serta KH. Azhari Baidlowie juga ratusan jamaah dari lima wilayah DKI Jakarta.

Ada beberapa hal penting yang disampaikan KH. Wahfiudin, MBA saat beliau didaulat menjadi pembicara utama dalam khidmah manaqib, antara lain :

Pertama, Pembinaan kualitas dzikir ikhwan-akhwat TQN Suryalaya harus terus ditingkatkan. Beliau sempat bertanya kepada jamaah siapa yang telah hapal seluruh wirid dalam Dzikir Khataman TQN Suryalaya. Beberapa jamaah mengacungkan telunjuknya. Ternyata tidak sampai lima persen dari jamaah yang hadir. Ini sangat memprihatinkan. Maka beliau mengajak para muballigh dan pemangku manaqib yang banyak menyebar di berbagai sudut kota Jakarta untuk memperhatikan hal ini.

Kedua, Gambaran yang lebih memprihatinkan adalah ketika dari tahun ke tahun pertambahan penduduk Indonesia semakin pesat, tidak hanya dalam hitungan satuan, puluhan atau ratusan, bahkan jutaan. Sementara pertumbuhan ikhwan-akhwat TQN Suryalaya masih dalam tarap hitungan ribuan saja, itu pun yang baru talqin dzikir. Kalau kita mengadakan penelitian yang lebih akurat, berapa banyak dari mereka yang mau serius mengamalkan juga menghafalkan khataman. Padahal dengan hapal khataman kita bisa mengukur keseriusan ikhwan-akhwat dalam membangun hubungan kedekatannya dengan Allah.

Ketiga, KH. Wahfiudin mengajak jamaah untuk sama-sama membangun motivasi menghafal khataman. Belajar dari pengalaman pribadinya, beliau memberikan triknya untuk mampu menghafal dengan cepat. KH. Wahfiudin menjelaskan melalui layar besar yang terpasang di depan jamaah. Dzikir khataman terdiri dari tujuh gugus hadhoroh tawassul yang diiringi surah Al Fatihah (7 gugus Al Fatihah), 12 gugus Shalawat yang merupakan batang tubuh dzikir khataman, tawajuh yang merupakan proses koneksi ikhwan-akhwat dengan Allah, Do’a Munajat, Ya Lathif dan do’a kelembutan. Mudah, sepanjang ada keinginan untuk menghafal.

Keempat, Melalui dzikir khataman, KH. Wahfiudin membuka wawasan berkomunikasi dengan rijalul ghayb (akan ada ulasan lebih mendetil mengenai wacana ini).

Kelima, Penekanan lainnya KH. Wahfiudin mengajak jamaah untuk belajar dari alam. Ketika beliau sedang melakukan sebuah perjalanan di Kanada, ada sekawanan angsa yang terbang beriringan di angkasa, kelihatannya mereka sedang bermigrasi ke lokasi yang lebih hangat, karena memang saat itu iklim dingin sedang terjadi di Kanada. Kawanan angsa itu terbang membentuk formasi huruf V.

Dalam disiplin ilmu penerbangan, formasi V itu sangat menguntungkan kawanan angsa. Angsa yang terdepan disokong oleh angsa-angsa lain di belakangnya. Angsa yang terdepan adalah pemimpin kawanan. Dia memiliki tugas yang paling berat. Dialah yang pertama melawan gelombang udara di depannya. Jika ia terbang sendirian, tenaga yang harus dikeluarkan oleh kedua sayapnya menjadi lebih besar. Tetapi karena mereka terbang berkelompok, tugas sang pemimpin menjadi lebih ringan. Formasi ini kemudian diadaptasi oleh pesawat-pesawat tempur di dunia ketika sedang melakukan tugas terbang berkelompok.

Gelombang udara di depan sang pemimpin dibagikan ke kanan dan kirinya. Kemudian disambut oleh dua angsa di belakang kanan dan kiri sang pemimpin. Dua angsa itu kemudian mengibaskan sayap-sayapnya dan membagikan gelombang udara ke angsa-angsa berikutnya. Begitulah, terjadi sinergi pada kawanan angsa itu.
Ini menjadi pelajaran untuk sebuah organisasi. Jika segala sesuatu dikerjakan dengan bekelompok dan masing-masing faham dengan fungsi dan tugasnya, pekerjaan menjadi lebih ringan. Meskipun tanggungjawab pemimpin jauh lebih besar.

Pelajaran lainnya, angsa-angsa di belakang sang pemimpin selalu bersorak-sorak menyemangati pemimpinnya. Menghargai tugas besar sang pemimpin. Yang paling belakang adalah yang terlemah, tetapi justru dia yang paling sering menyemangati pemimpinnya. Demikian juga dalam organisasi, sang pemimpin harus terus diberikan support. Dalam bentuk apapun.

Jika dihubungkan dengan konteks TQN Suyalaya, menghafal khataman adalah salah satu bentuk support ikhwan-akhwat kepada mursyid. Bahasa sufinya, khidmah. Artinya, ikhwan-akhwat sedang membangun sendiri konstruksi kedekatan dirinya dengan mursyid melalui khataman. Terlebih jika ia sudah hafal. Kapan saja ia mau, khataman bisa dilakukan.

Yang menarik, saat seekor angsa yang kelelahan dalam terbang dengan jarak tempuh yang panjang, dia akan tertinggal. Lama kelamaan tenaganya habis. Perlahan dia akan terbang rendah, jauh dari kelompoknya. Tetapi, serta merta akan ada dua ekor angsa yang cepat tanggap. Mereka akan menemani angsa yang kelelahan dan membentuk fomulasi V yang lain. Sehingga angsa yang kelelahan tidak jatuh.

Begitulah, sinergi dalam sebuah organisasi. Jika ada yang lemah dalam melakukan tugasnya, kawan yang lain akan datang membantu melahirkan solusi. Tidak memperbesar masalah. Bahkan turut meningkatkan kualitas kawan yang lemah.

Tugas Wali Mursyid sangat berat, besar dan tidak bisa ditanggung sendiri. Karena itu beliau banyak mengangkat Wakil Talqin atas ilham dan Ridho Allah SWT. Para Wakil Talqin pun dalam tugasnya banyak dibantu oleh para muballigh, pemangku manaqib, pengurus YSB dan ikhwan-akhwat yang sudah memiliki semangat dakwah. Jika simpul-simpul potensi tidak disatukan niscaya pembinaan akan tercerai-berai dan melahirkan ketidakpedulian terhadap kualitas ikhwan-akhwat. Menyikapi hal ini usaha memperbanyak kader imam khataman perlu lebih diintensifkan melalui pembinaan dalam bentuk pelatihan-pelatihan.

Sebagaimana biasa, setelah khidmah manaqib, kegiatan diakhiri dengan shalat Dzuhur berjaamaah. Beberapa menit kemudian dzikir tahlil pun bergemuruh di Jakarta Islamic Center.

Meruya, 15 Februari 2009 (Han)



Kamis, Februari 12, 2009

Menguntit Para Wakil Talqin


Berziarah ke Makam Abah Sepuh

Acara pembukaan Pertemuan Khusus para Wakil Talqin TQN Suryalaya pada Kamis sore 5 Februari 2009 telah usai ketika kami datang. Para Wakil Talqin satu persatu keluar dari madrasah—salah satu ruang di kediaman Abah Anom yang sering digunakan untuk menerima tamu—dan bersiap-bersiap untuk berziarah ke makam Abah Sepuh (KH. Abdullah Mubarak bin Nur Muhammad)—pendiri Pondok Pesanteren Suryalaya, Mursyid TQN Suryalaya yang ke-36—di Puncak Suryalaya, sebelah barat Masjid Nurul Asror.

Ketika suasana itu terjadi, kami baru saja tiba dari Jakarta. Sambil mencari lokasi parkir, isuzu panther diarahkan ke dataran tinggi di luar komplek pesantren. Kami memutuskan untuk memarkir mobil di halaman selatan komplek pemakaman keluarga Ponpes Suryalaya. Agar bisa langsung ikut prosesi ziarah ke makam Abah Sepuh bersama-sama para Wakil Talqin.

Karena sudah batal wudhu, kami segera menuju tempat wudhu untuk bersuci. Dari tempat bersuci ini kami melihat satu persatu Wakil Talqin mulai menaiki anak tangga menuju Puncak Suryalaya. Selesai bersuci, kami segera menuju bangunan makam Abah Sepuh. Puluhan Wakil Talqin telah mengambil posisi duduk bersila di depan makam Abah Sepuh di Ruang Utama.

Makam Abah Sepuh adalah sebuah bangunan yang berdiri di atas tanah seluas + 200 m2. Bangunan itu terdiri dari tiga ruangan dan memiliki pintu masuk dan keluar dari arah selatan dan timur. Jika kita masuk dari kedua pintu itu, akan tampak ruangan lapang yang menyita separuh dari keseluruhan bangunan makam. Ruangan ini adalah Ruangan Terluar.

Untuk memasuki Ruang Utama makam Abah Sepuh, jamaah harus memasuki ruang antara Ruang Terluar dan Ruang Utama. Ruang Antara itu disekat oleh dinding kaca yang transparan. Memanjang dari timur ke barat. Diantarai oleh dua buah pintu disisi paling timur dan barat yang tidak berdaun. Luasnya kira-kira sepertiga dari ruangan terluar. Sampai tulisan ini disusun, baru ada satu makam yang menempati ruang antara, yaitu makam Almh. Ibu Hj. Endah, putri Abah Sepuh di sisi paling barat.

Ruang Utama adalah tempat jasad Abah Sepuh dikebumikan. Untuk memasuki Ruang Utama, jamaah ziarah harus melewati sebuah pintu kaca yang selalu terkunci. Biasanya jarang orang yang bisa masuk ke Ruang Utama, hanya pihak keluarga Abah Sepuh dan tamu-tamu kehormatan saja yang diperkenankan memasukinya.

Jasad almarhum Abah Sepuh dikebumikan sejak tahun 1956. Pada permukaan tanah yang memendam jasad beliau yang mulia, dipasang batu nisan yang indah dikelilingi keramik berwarna abu-abu. Di atasnya kain kelambu putih menyelimuti. Tertata rapi dan disangga empat tiang di tiap sudut. Di Ruang Utama itu hanya ada satu pusara dan menyisakan banyak ruang kosong di sekelilingnya. Di ruangan kosong itulah para Wakil Talqin mengelilingi makam Abah Sepuh. Sementara itu, jamaah ziarah lain memadati Ruang Antara dan Ruang Terluar.

Mereka tunduk dalam posisi tawajuh. Menghubungkan qalbu masing-masing dengan Wali Mursyid Abah Anom dan Abah Sepuh. Keheningan menyelimuti seluruh ruangan. Keheningan dalam usaha wushul pada-Nya. Keheningan dalam kesibukan mengingat-Nya. Keheningan dalam membangun ‘komunikasi’ dengan-Nya. Keheningan dalam dzikir khofi.

Beberapa menit kemudian terdengar suara Ajengan Njen (KH Zaenal Abidin Anwar)—satu dari tiga orang Pengemban Amanah Pangersa Abah—memimpin tawassul. Rangkaian hadharah dilantunkan diikuti pembacaan Surah Al Fatihah oleh jamaah ziarah, demikian berseling antara hadharah dan Surat Al Fatihah berulang selama tujuh kali. Setelah itu terdengar jelas para jamaah melantunkan surat-surat terakhir di dalam Al Qur’an. Hingga tuntas rangkaian wirid tawassul TQN Suryalaya.

Tidak lama berselang, kalimat thoyyibah terdengar. Seluruh jamaah ziarah mengucapkannya dengan mantap. Dzikir Laa ilaaha ilallaah terdengar bergemuruh. Menyesaki ruang-ruang kosong nurani. Terhujam di dada sebelah kiri, setiap satu kata terakhir kalimat thoyyibah terucap. Berulang dan berulang. Memunculkan getaran cinta kepada Sang Maha Pengasih.

Damai rasanya berziarah beserta orang-orang pilihan Wali Mursyid Abah Anom. Qalbu ini seakan-akan ikut tertarik dalam rangkaian gerbong mahabbah. Meniti setapak demi setapak alam ruhaniah. Membangun kedekatan dengan orang-orang yang dekat dengan Wali Mursyid. Menyelaraskan frekuensi dzawqiyah dalam bimbingan mulia Sang Wali Mursyid untuk ma’rifah kepada-Nya.

Setelah kira-kira duapuluh menit berlalu dalam intensitas dzikir jahr, terdengar kemudian suara KH. Nur Anom Mubarak bin KH. Abdullah Mubarak—Pengemban Amanah Pangersa Abah yang juga adik bungsunya—melantunkan doa penutup dzikir jahr. Kiyai yang berwajah mirip Abah Sepuh ini dengan perlahan dan khusyu’ memimpin jamaah ziarah melakukan permohonan kepada Sang Penjawab Segala Do’a. Suaranya yang timbul tenggelam di antara desiran angin sejuk Puncak Suryalaya menggetarkan nurani siapapun yang mendengar. Sesekali terdengar isakan tangis dari beberapa jamaah ziarah, entah karena haru atau saking khusyu’nya memadukan rasa. Mengharap kepada Sang Maha Pengampun untuk menghapus dosa karena segala maksiat dan ghaflah.

Tiga kali rangkaian surat Al Fatihah bergemuruh setelah itu. Menyeruak dari lisan jamaah ziarah mengiringi hadharah yang dipimpin KH. Nur Anom. Pertanda akan dimulainya dzikir yang tersembunyi. Bermunajat kepada Rabbul Izzati. Ber-afirmasi bahwa hanya Dia lah yang dimaksud dan ridho-Nya yang dicari. Sama-sama berharap didatangkan-Nya anugerah mahabbah dan ma’rifah kepada-Nya. Keheningan kembali meliputi suasana. Tunduk dalam tawajuh. Mengaitkan dzawq dalam robithoh.

Puji syukur tak terhingga tertuju kepada Sang Maha Pemberi Rahmat. Menyaksikan dan turut serta dalam prosesi ziarah bersama puluhan Wakil Talqin yang hanya dilakukan dua kali setahun merupakan rezeki luar biasa. Mudah-mudahan ALLAH SWT selalu membimbing mereka dalam melaksanakan tugas-tugas Pangersa Abah. Mendakwahkan kepada umat di seluruh dunia jalan terdekat dan termudah untuk wushul kepada-Nya. Menyebarkan tasawuf dan TQN Suryalaya kepada penghuni dunia untuk diamalkan, menuju kebangkitan kembali Islam.

Meruya, 12 Februari 2009 (Han)
[Artikel ini telah dipublish juga di www.qalbu.net]


Rabu, Februari 11, 2009

Nikmatnya Gorengan

Kebiasaan buruk nggak bisa lepas dari keseharian kita. Begitu juga Sadeng. Rutinitas yang selalu hadir di setiap pagi menjelang berangkat kerja. Pagi ini ubi dan tahu goreng sudah tersedia di atas meja makan. Kadang-kadang bakwan dan tempe goreng. Biasanya cukup ditemani dengan air putih panas, asalkan perut kenyang dan kerongkongan sudah teraliri air putih yang panas tadi, Sadeng sudah merasa puas.
Agak berbeda, pagi ini ada secangkir kopi. Meskipun jarang minum kopi, tapi karena di depan mata udah tersedia, ya sudah deh diseruput juga.

Gorengan….? Ya, benar. Ini makanan favorit Sadeng. Apalagi kalo masih panas. Nyummi banget tuh. Sehari aja tanpa gorengan, kayaknya ada yang kurang, gitu. Apalagi kalo lagi berlibur ker rumah ortu di Sadeng-Leuwiliang, nyokap dah tau, tuh. Tahu kuning yang digoreng tanpa tepung terigu dan masih panas, wuih… top punya, coiiii...!!!

Pagi ini, tumben-tumbenan Sadeng ngambil gorengan pake tisu. Pake diteken-teken segala lagi. Pas diangkat, walah… tisu itu yang tadinya berwarna putih langsung berubah menjadi kuning. Minyak yang melekat di gorengan berpindah ke tisu. Sejenak Sadeng tercekat. Bahaya bagi kesehatan nggak, ya…? Tapi karena lantaran hobi dan… laper, yoo wis, dilahap juga. he.he..he...

Meruya, 11 Februari 2009

Senin, Februari 09, 2009

Sebuah Paradigma Parsial

Matahari belum tergelincir. Dia masih berada pas di pusat ubun-ubun. Rasa panasnya begitu menyengat bersebaran ke mana-mana. Udara di sekitarnya panas. Keringat berlelehan membasahi permukaan kulit. Orang berhenti beraktifitas dan mencari tempat berteduh Sebagian mungkin tiduran karena panas.

Rabu, Februari 04, 2009

t=v1+v2 Cara Meningkatkan Traffic dan Popularity Dengan Cepat dan Alami

Bingung ya ama judul posting ini di atas ? Rumus itu aku dapetin dari waktu aku lagi blogwalking ke t1to.com. Setelah ku baca ampe abis isi postingan itu, aku berpikir cara ini sangat masuk akal dan caranya pun gak sulit tinggal ngikutin aja instruksi - instruksi yang ada. Penggagas rumus ini sama dengan penggagas "Web Indonesia" yang pelan tapi pasti telah tumbuh menjadi pohon Traffic dan Popularity untuk blog ini dan blog - blog lainnya yang menjalankan konsep tersebut, atas inspirasi itulah muncul gagasan dan rumus itu tadi.

Untuk mengetahui bagaimana cara bekerjanya, lihatlah langkah - langkah di bawah ini....

Untuk itu kalian tinggal melakukan copas (copy paste) postingan ini mulai dari tanda di bawah ini:

Seperti biasa copy-lah posting ini mulai dari tanda di bawah ini :

---------------- Copy mulai disini------------------

Mohon baca baik-baik lalu terapkan dengan benar....

Sebuah filosofi mengatakan "Honesty is The Best Policy (Kejujuran adalah politik/strategi terbaik)" , inilah yang akan kita buktikan....apakah konsep kejujuran bisa kita olah menghasilkan traffic dan popularity yang lebih hebat dari konsep rumit para expert webmaster atau pakar SEO..?...
Saya yakin bisa asal konsep ini di jalankan dengan benar...,bila ini di terapkan pada web anda sesuai ketentuan maka:
-Web anda akan kebanjiran traffic pengunjung secara luar biasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot memikirkan SEO atau capek-capek promosi keberbagai tempat di dunia internet.
-Web anda akan kebanjiran backlink secara luarbiasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot berburu link keberbagai tempat di dunia internet.

Jika Albert Einstein memakai persamaan e=mc2 untuk menggabungkan potensi masa dan kecepatan cahaya untuk menghasilkan energi nuklir yang luar biasa itu ,maka kita akan memakai persamaan t=v1+v2 untuk mnggabungkan potensi web saya dan web anda untuk menghasilkan traffic dan popularity yang luar biasa pula.

Jika Einstein menggunakan atom plutonium dan uranium untuk membuat bom nuklir, maka kita menggunakan Kejujuran dan ketepatan untuk membuat bom traffic dan popularity ini.

Yang perlu anda lakukan adalah ikuti langkah-langkah berikut :

1.Buat posting artikel seperti posting saya ini, atau copy-paste posting ini dan juga diberi berjudul : t=v1+v2 ,Cara meningkatkan traffic dan popularity dengan cepat dan alami
2-Selanjutnya Copy atau buat KALIMAT SAKTI yang ada di bawah nomor 4 ini lalu pasang di web anda pada bagian yang paling mudah dilihat pengunjung, misalnya di bagian atas sidebar:
3-Pindahkan atau ganti link atau alamat url posting saya (disini-1) menggantikan alamat url rekan saya (disini-2).
-untuk mengetahui alamat url posting saya dan posting yang anda buat adalah bisa dengan meng-klik judul/title posting yang kita buat ini.
4-Lalu isi alamat url posting anda pada pada disini-1 tadi. Jadi anda melakukan publish (terbitkan) 2 kali, setelah posting ini selesai anda buat lalu di terbitkan, dan lalu anda klik pada title (judul) posting untuk mengambbil/meng-copy alamat url posting anda dari address bar browser anda, lalu anda edit lagi posting tadi dan masukan pada link disini-1 itu.

Berikut tulisan "KALIMAT SAKTI" yang perlu anda pasang di bagian web anda (setelah di ganti link url-nya sesuai ketentuan di atas)

"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...?...
Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...!..Klik disini-1 dan disini-2"

-Jadi setelah KALIMAT SAKTI ini di letakan di web anda maka: jika pengunjung meg-klik link disini-1 akan menuju link posting anda, dan jika meng-klik disini-2 akan menuju link posting saya...dan seterusnya kan terus terjadi mata rantai yang tak terputus seperti itu...
5-Di bawah ini ada 2 link :link anda (link web saya sekarang) dan link saya (link web rekan saya sekarang) . Maka ganti (alamatnya) "link anda" dengan "link url web anda" dan "link saya dengan link url web saya" (link rekan saya di hapus).
link anda
link saya

5-Selesai, siapkan counter tracker dan pengecek link misalnya sitemeter dan technorati untuk melihat hasil banjir traffic dan linkback web anda.

Apa itu t=v1+t2...?
t : Jumlah traffic yang akan di peroleh web anda dalam suatu hari
v1 : Jumlah pengunjung web anda dalam suatu hari
v2: Jumlah pengunjung yang dimiliki v1 (pengunjung dari pengunjung web anda) dalam suatu hari.

Traffic:
Misalnya, web saya ini atau web anda dalam sehari memiliki rata-rata pengunjung 50 orang.., dan semuanya menerapkan konsep kita ini (KALIMAT SAKTI) dengan benar, dan dari 50 orang itu masing-masing memiliki 50 orang pula pengunjung dari blog-nya , maka web kita akan berpeluang di kunjungi 50 ditambah 50 x 50 orang pada hari itu = 2550 orang , dan akan berpeluang terus meningkat pula hari demi hari ,karena setiap hari selalu ada pengunjung baru di dunia internet, setiap hari juga ada blogger atau web baru di dunia internet...BUKTIKAN

Popularity:
Misalnya, web kita memiliki pengunjung 50 orang dalam suatu hari, dan semuannya menerapkan konsep ini , maka dalam hari itu web anda akan mendapatkan 100 linkback ke web anda, yaitu sebuah link pada KALIMAT SAKTI dan sebuah link pada link saya di kalikan 50. dan akan berpeluang meningkat terus hari demi hari....

Kenapa perlu di buat link link anda dan link saya pada posting...?
...hal ini untuk menjaga keabadian link kita, karena seperti kita tau link pada posting lebih kecil kemungkinannya terhapus....

Bisakah kita berbuat tidak fair atau tidak jujur menyabotase konsep ini, misalnya "menghilangkan semua link asal" lalu di isi dengan web/blog kita sendiri...? ....Bisa, dan konsep ini tidak akan menjadi maksimal untuk membuktikan Kejujuran adalah strategi/politik terbaik.....Tapi saya yakin bahwa kita semua tak ingin menjatuhkan kredibilitas diri sendiri dengan melakukan tindakan murahan seperti itu...

-------------Selesai-------------

Note:
Untuk rekan-rekan blogger yang ada di web saya ini, anda boleh membuat posting dengan cara meng-copy dari tanda ---Copy mulai disini----- sampai tanda -------selesai---------, atau silahkan juga ber-improvisasi membuat posting dengan pola keseluruhan posting saya ini, yaitu dengan memberikan sedikit sambutan atau basa-basi seperti posting ini....

Selamat mencoba, semoga konsep ini akan makin meramaikan,memeriahkan,memberi inspirasi dan memicu kreativitas dunia Blogger Indonesia untuk semakin lebih maju dan memiliki nama baik hari demi hari.

Mudah-mudahan Bermanfaat

Selasa, Februari 03, 2009

Kau atau Aku Yang Membawa Sial?

Setelah berkuasa, Raja Timurlenk (Tamerlane) suka berkeliling mengunjungi desa untuk meminta pajak atau merampas harta benda warga desa. Ketika Raja Timurlenk memasuki sebuah desa, warga desa pun kabur. Mereka lari pontang-panting ketakutan. Di tengah keblingsatan itu ada seseorang yang sangat tenang. Dia sepertinya tidak peduli dengan apa yang terjadi.

Senin, Februari 02, 2009

Secuil Kisah di Masjid Istiqlal

Ada sedikit kisah menarik di balik penyelenggaran manaqib SAQ Al Jailani di Masjid Istiqlal 24 Januari 2009 yang lalu. Kisah ini cukup penting untuk diketahui oleh para pembaca, terutama ikhwan TQN Suryalaya.

Sadeng saat itu hadir dalam rapat teknis pelaksanaan manaqib yang diselenggarakan panitia manaqib di kawasan PIK Ciracas, Jakarta Timur. Hadir panitia inti yang terdiri dari pengurus Yayasan Serba Bakti Koordinator DKI Jakarta dan unsur perwakilan dari lima wilayah kotamadya. Sadeng diajak hadir oleh seorang kawan yang juga fungsionaris perwakilan dari Jakarta Timur.

Setelah membicarakan beberapa hal teknis seperti susunan acara, petugas pengisi acara, konsumsi untuk undangan VIP, sampai ke hal-hal kecil lain yang mesti diperhatikan. Pembicaraan mengarah pada kekhawatiran panitia bahwa dzikir harian TQN Suryalaya tidak bisa dilaksanakan bada shalat dhuhur. Apa sebab?

Pengelola masjid Istiqlal mengijinkan panitia untuk menggunakan ruangan dari pukul 08.00-11.30 WIB. Di atas itu akan ada komunitas lain yang menggunakan ruang masjid dan rencananya merekalah yang memimpin shalat dhuhur hingga kegiatan dzikir. Dus dengan demikian kecil kemungkinan jamaah TQN untuk bisa berdzikir sebagaimana biasa.

Tapi harapan besar tersibak ketika ketua Korwil DKI Jakarta, KH. Azhari Baidlawi, menyatakan bahwa peserta yang akan hadir diperkirakan sejumlah 15.000 orang. Dengan jamaah sebanyak itu sangat sulit untuk mencegah peserta berdzikir harian, karena dzikir harian sudah mendarahdaging di kalangan ikhwan. Kalaupun diarahkan untuk tidak berdzikir, mereka pasti akan berdzikir secara berkelompok.

Sabtu dinihari 24 Januari 2009, pukul 03.00 pagi 60 buah bus dari Kabupaten dan Kotamadya Tasikmalaya telah tiba di Masjid Istiqlal. Jamaah dari Tasikmalaya sempat kebingungan karena tidak ada Panitia Manaqib yang menyambut mereka. Hingga usai Shalat Shubuh panitia belum juga ada yang datang. KH. Anwar, pengasuh Pondok Inabah VII Rajapolah, Tasikmalaya yang tergabung dalam rombongan itu berinisiatif memimpin jamaah untuk berdzikir harian. Subhanallah, lantunan kalimat tahlil ala TQN Suryalaya menyemburat keluar dari kurang lebih 3.600 bibir. Menggema di seantero ruang utama masjid untuk pertamakalinya. Mengisi relung-relung qalbu jamaah yang melantunkannya.

Kemudian jamaah lain mulai berdatangan sejak pukul 6 pagi. Area parkir mobil di sisi timur Masjid Istiqlal mulai disesaki bus-bus pariwisata yang datang bergelombang dari luar kota. Puluhan kendaraan pribadi beroda empat pun demikian. Para penumpangnya berhamburan keluar dan dengan bersemangat memasuki Masjid Istiqlal. Ruang utama Masjid Istiqlal mulai dipenuhi jamaah. Panitia yang telah datang kemudian berinisiatif menggelar Shalat sunnah Hajat Lidaf’il Bala berjamaah. Setelah itu dzikir harian menggema kembali untuk keduakalinya.

Rangkaian ritual manaqib pun dimulai ketika jarum jam menunjukkan tepat di angka delapan, diawali dengan dzikir khataman TQN Suryalaya, lalu pembacaan ayat suci Al Qur’an, Tanbih, Tawassul dan Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani qs. Ketika dzikir khataman dimulai, jamaah telah membludak sampai keluar area masjid. Panitia yang berseragam putih-putih tampak sibuk mengatur jamaah yang baru datang.

Dari awal acara hingga proses pembelajaran dzikir pada pukul 11 siang, rangkaian demi rangkaian ritual mengalir lancar. Namun pada saat persiapan Shalat Dzuhur berjamaah pengurus Masjid Istiqlal menyampaikan pengumuman yang cukup membuat ribuan jamaah bergumam kecewa. Lewat pengeras suara petugas mengumumkan bahwa seusai ba’da Shalat Dzuhur Masjid Istiqlal akan langsung melakukan kegiatan Kultum. Karena itu mereka mengharapkan jamaah TQN Suryalaya untuk mengikuti kegiatan yang telah rutin mereka selenggarakan ini dan menghimbau untuk tidak melakukan dzikir ala TQN Suryalaya. Kekhawatiran panitia di awal terbukti.

Mafhum dengan pengumuman dari tuan rumah, jamaah berusaha tawadhu. Kemudian Adzan berkumandang. Jamaah dengan khusyu’ mendengarkan lantunan kalimat-kalimat adzan yang disuarakan dengan indah oleh muadzin masjid. Selepas itu shalat sunnah qabliyah dilaksanakan oleh masing-masing individu. Sebelum iqomah, kembali petugas mengingatkan pengumuman yang telah disampaikan sebelumnya. Lalu muadzin mengumandangkan iqomah. Shalat Dzuhur pun digelar.

Empat rakaat Shalat Dzuhur diikuti dengan khusyu’ oleh ribuan jamaah siang itu. Sadeng merasakan nuansa yang sangat indah. Betapa tidak, di dalam qalbu masing-masing ribuan jamaah TQN Suryalaya yang sedang melaksanakan shalat terasakan getaran lantunan dzikir khafy. Energinya sangat besar. Imam kemudian mengucapkan salam, pertanda ritual Shalat Dzuhur telah usai.

Beberapa saat terjadi keheningan. Sadeng menunggu imam melantunkan dzikir umum, tetapi suara itu tidak terdengar. Tiba-tiba Sadeng mendengar suara yang sangat familiar menggantikan suara imam masjid. Suara itu dengan mantap melantunkan Hadharah Fatihah untuk Rasulullah SAW. Itu artinya dzikir harian TQN Suryalaya akan dilaksanakan. Subhanallah, tidak salah. Itu suara Ajengan Gaos. Sesungging senyum terlukis di bibir Sadeng, qalbu ini merasa bahagia. Inilah kemulyaan guru Mursyid. Meski dilarang-larang dengan alasan kegiatan rutin yang tidak bisa diganggu, nyatanya dzikir harian tetap bisa dilaksanakan.

Setelah dikomando oleh Ajengan Gaos, serempak ribuan Jamaah melantunkan dzikir jahr. Kalimat tahlil menggema. Menusuk-nusuk qalbu. Mengantar ruh-ruh yang rindu Rahmat Ilahi. Perlahan tapi pasti beberapa jamaah mengalami trans. Yang ada dalam ingatannya hanyalah Allah. Kalimat Thayyibah itu semakin intens bergelora. Klimaksnya, Ajengan Gaos menutup dzikir dengan menyebut nama Rasulullah SAW.

Sekelebat mikrofon berpindah tangan. Suara lain terdengar dari pengeras suara. Sama familiarnya dengan telinga ribuan jamaah. Suara Ust. Wahfiudin kini memenuhi ruang utama masjid. Beliau lantunkan doa dzikir jahr. Diamini ribuan jamaah.Tidak lama kemudian rangkaian wirid pengantar dzikir khafy terlontar dari bibir Ust. Wahfiudin, jamaah mengiringi dengan membaca Ummul Qur’an, Surah Al Fatihah. Seketika keheningan menyelimuti Masjid Istiqlal. Tidak lagi terdengar suara dzikir dari lisan ribuan jamaah. Dzikir telah berpindah ke qalbu mereka. Qalbunya yang kini sedang sibuk mengingat Asma-Nya. Beberapa menit berselang, nama Rasulullah SAW pun terdengar. Pertanda rangkaian dzikir berakhir.

Jamaah saling bersalaman dan menyunggingkan senyum. Luar biasa. Allah sedang menurunkan rahmat-Nya kepada kami. Mursyid tercinta, Syekh Ahmad Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin telah membimbing kami untuk masuk dalam dekapan Sang Maha Penyayang.

Apa yang terjadi? Mengapa kemudian dzikir harian bisa terselenggara?

Usut punya usut, ternyata, saat pengumuman pertama diinformasikan, salah seorang panitia menghubungi imam Shalat Dzuhur. Ia menjelaskan kondisi jamaah yang hampir semuanya jamaah TQN Suryalaya kepada imam. Dan biasanya sehabis shalat fadhu jamaah TQN Suryalaya akan segera berdzikir. Jika mereka tidak dikomando oleh seseorang untuk berdzikir, mereka akan mencari tempat sendiri-sendiri dan melakukan dzikir secara terpisah atau berkelompok dan akan menyita waktu. Maka lebih baik jamaah dikomando saja, sehingga bisa diatur waktunya.

Imam Shalat Dzuhur setuju. Panitia memperkenalkan kepada imam siapa yang akan memimpin dzikir ba’da Shalat Dzuhur nanti. Dan skenarionya, seusai salam Imam akan menyerahkan mikrofon kepada komandan dzikir, yaitu Ajengan Gaos.

Begitulah, Masjid Istiqlal hari itu dipenuhi dengan dzikir jahr dan khafy TQN Suryalaya. Tidak sekali saja tapi tiga kali. Alhamdulillah.

Meruya, 1 Februari 2009 (Han)