Selasa, Juni 23, 2009

Shalat Rajab di Tahun 2009

Peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah Muhammad SAW dalam bulan Rajab, bagi setiap muslim adalah suatu hal yang patut dijadikan pola peningkatan pelaksanaan pengamalan dan pemikiran untuk mencapai cita-cita bahagia di dunia dan akhirat. Baik dengan pengamalan shalat sunat, puasa sunat maupun peningkatan amal-amal shaleh lainnya.

Adapun mengenai shalat sunat pada bulan Rajab adalah termasuk shalat sunat yang dianjurkan berjamaah, hal ini sungguh merupakan rahmat yang tidak ternilai karena dapat meningkatkan amaliah ubudiah, dan pengangkatan Allah kepada Nabi Muhammad SAW serta umatnya yang bisa mengikuti segala jejak langkahnya.

Waktunya :
Antara Maghrib dan Isya

Banyaknya :
Tanggal 1 Rajab 10 rakaat
 Tanggal 15 Rajab 10 rakaat
 Akhir bulan Rajab 10 rakaat
 Malam jum'at pertama 12 rakaat


Niatnya :
أُصَلِّى سُنَّةَ شَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Ushollî sunnata Syahri rojaba rok'atayni lillâhi ta'âlâ
Aku niat shalat sunat bulan Rajab dua rokaat karena Allah

Tata caranya :
 Shalat sunat pada tanggal 1 Rajab 1430 H yang bertepatan dengan tanggal 23 Juni 2009 (Selasa Malam Rabu), surat yang dibaca setelah Al-Fatihah adalah ; Al-Ikhlash 3 kali dan Al-Kafirun 3 kali (rokaat pertama dan kedua sama). Dan ba'da salam membaca do'a berikut :

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا َيمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيرٌ , أَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Tiada Tuhan selain Allah semata tiada sekutu baginya, hanya miliknyalah kekuasaan dan hanya miliknyalah segala pujian Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Hidup tidak mati, hanya di tangannyalah kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Allah tiada yang dapat menolak atas apa yang Engkau berikan dan tiada yang memberikan atas apa yang Engkau tolak dan kekayaan tidak dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya dari (dihadapan)-Mu.

 Shalat sunat pada tanggal 15 Rajab 1430 H yang bertepatan dengan tanggal 7 Juli 2009 (Selasa Malam Rabu), surat yang dibaca setelah Al-Fatihah adalah ; Al-Ikhlash 3 kali dan Al-Kafirun 3 kali (rokaat pertama dan kedua sama). Dan ba'da salam membaca do'a berikut :

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا َيمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيرٌ , إِلَهًا وَاحِدًا أَحَدًا صَمَدًا فَرْدًا وِتْرًا لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا

Tiada Tuhan selain Allah semata tiada sekutu baginya, hanya miliknyalah kekuasaan dan hanya miliknyalah segala pujian Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Hidup tidak mati, hanya ditangannyalah kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Tuhan yang Satu, Esa, Tempat meminta, Mandiri, Ganjil yang tiada mengambil teman maupun anak.

 Sholat sunat pada tanggal 29 Rajab 1430 H yang bertepatan dengan tanggal 22 Juli 2009 (Rabu malam Kamis) surat yang dibaca setelah Al-Fatihah adalah ; AL-Ikhlas 3 kali dan AL-Kafirun 3 kali, dan ba'da salam membaca do'a sebagai berikut:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا َيمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيرٌ , وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ الطَّاهِرِينَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Tiada Tuhan selain Allah semata tiada sekutu baginya, hanya miliknyalah kekuasaan dan hanya miliknyalah segala pujian Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Hidup tidak mati, hanya ditangannyalah kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan semoga Allah mencurahkan rahmat kepada kanjeng Nabi Muhammad s.a.w. dan juga kepada keluarganya yang suci, tiada daya dan upaya kecuali milik Allah.

 Sholat sunat malam Jum'at pertama bulan Rajab yang bertepatan dengan tanggal 25 Juni 2009 [Kamis malam Jum'at], surat yang dibaca setelah Al-Fatihah adalah : AL-Qodar 3 kali dan AL-Ikhlas 12 kali, dan setelah selesai sholat 12 rakaat kemudian membaca sholawat 70 kali dalam keadaan duduk seperti tasyahud awal, inilah sholawatnya :

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى أَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allôhumma sholli 'alâ sayyidinâ Muhammadinin Nabiyyil ummiyyi wa 'alâ âlihî wa shohbihî wa sallim.

Ya Allah curahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada pemimpin kami Muhammad Nabi yang Ummi dan juga kepada keluarganya dan sahabatnya.

Setelah sholat kemudian bersujud sambil membaca tasbih 70 kali, dengan bacaan Tasbih sebagai berikut :

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Subbûhung quddûsur robbul malâikati war rûh.
Maha suci Allah Tuhan para malaikat dan ruh

Kemudian bangun dari sujud, duduk seperti semula dengan membaca Istighfar 70 kali, dengan istighfar sebagai berikut :

رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ فَاِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ اْلأَعْظَمُ

Rabbighfir warham watâjawaz 'ammâ ta'lamu fainnaka antal 'azîzul a'zhom

Wahai Tuhanku ampunilah sayangilah perkenankanlah kami dari apa yang Engkau ketahui maka sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Agung

Kemudian sujud kembali dan membaca tasbih 70 kali seperti di atas, ketika sujud mohonkan ampunan kepada Allah dan mohon segala apa yang dikehendaki untuk kebaikan dunia dan akhirat.

Aurad [baca-bacaan] bulan Rajab :

Pada tanggal 1 s\d 10 Rajab :

سُبْحَانَ اللهِ الْحَيِّ الْقَيُّومِ

Subhânallôhil hayyil qoyyûm
Maha suci Allah yang Maha Hidup lagi Maha Memelihara

Pada tanggal 11 s\d 20 Rajab :

سُبْحَانَ اللهِ اْلأَحَدِ الصَّمَدِ

Subhânallôhil ahadish shomad
Maha suci Allah yang Tunggal dan Tempat meminta

Pada tanggal 21 s\d 30 Rajab :

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُوفِ

Subhânallôhir roûf
Maha suci Allah yang Maha pengasih


Masing-masing minimum 100 kali setiap hari

Do'a Rajab

أّللَّهُمَّ طَهِّرْ لِسَانِي مِنَ الْكِذْبِ وَ قَلْبِي مِنَ النِّفَاقِ وَ عَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ وَبَصَرِي مِنَ الْخِيَانَةِ فَاِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ اْْلأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

Allohumma thohhir lisânî minal kidzbi wa qolbî minan nifâqi wa 'amalî minar riyâ i wa bashorî minal khiyânati fainnaka ta'lamu khôinatal a'yuni wamâ tukhfish shudûr

Ya Allah sucikanlah lisanku dari dusta dan sucikanlah hatiku dari kemunafikan dan sucikanlah amalku dari riya' dan sucikanlah penglihatanku dari khiyanat sesungguhnya Engkau Mengetahui yang mengelabui mata dan yang tersimpan di dalam dada.


Kamis, Juni 18, 2009

Berkah Pelantun Shalawat atas Nabi SAW

Al Suyuti mengisahkan ‘pertemuan’ seorang saleh dengan nabi yang sangat dirindukannya

Suatu malam aku bersalawat atas Nabi
dan jatuh tertidur.


Rabu, Juni 03, 2009

Ketiadaan Penyebab Kontradiktif

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”.
“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi.
“Ya,Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.

Kasih Sayang Sang Insan Kamil

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya".

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, “Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”

Aisyah RA menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”
“Apakah Itu?”, tanya Abubakar RA.
“Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana”, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu?!”
Abubakar RA menjawab, “Aku orang yang biasa (mendatangi engkau)”.
“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku!”, bantah si pengemis buta itu.

“Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.”

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. “

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.