Kamis, Februari 04, 2010

Panah Sang Busur

Melesat diantara gemerlap Kota dan Pekat Belantara

Belum kering rasanya keringat yang mengucur dari pori-pori tubuh, tugas berikutnya telah menanti. Usai berjibaku menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) Angkatan I untuk para pengurus Yayasan Serba Bakti Korwil dan Perwakilan DKI Jakarta, KH. Wahfiudin dan tim kembali berkemas mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan dakwah berikutnya.

Kali ini, tim akan ber-Safari Dakwah ke Losari Timur di Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Desa Lengkong-Bojong Kabupaten Tegal, Kota Yogyakarta, Desa Temuwuh-Bantul, Kota Sukoharjo-Solo, Desa Tuntang-Semarang dan Kota Semarang.

Perjalanan yang membutuhkan ketahanan tubuh yang prima dan semangat sekeras baja ini dijadwalkan berlangsung dari Tanggal 7 hingga 17 Januari 2010.

Sebuah microbus elf yang telah dipasangi spanduk elegan bertuliskan Safari Dakwah Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah Pesantren Suryalaya lengkap dengan kota-kota tujuan dakwah yang akan disinggahi, telah siap mengangkut anggota tim yang terdiri dari KH. Wahfiudin (Ketua Korwil DKI Jakarta dan Wakil Talqin TQN Suryalaya), Ust. Abdul Latif (Kabid. SDM dan Diklat), Ust. Handri Ramadian (Wakil Sekretaris), Nugraha Romadhan (Manajer Safari Dakwah), Teguh Biyanto (Bendahara Safari Dakwah), Rachman (IT & Documentation Support) dan Bambang Koswara (Driver & Tools Support).

Tim berangkat dari base Korwil Rawamangun kira-kira pukul sepuluh pagi, setelah singgah di bengkel khusus Isuzu sekira satu jam di bilangan Bekasi, Tim melanjutkan perjalanan menuju perhentian pertama, yaitu Losari Timur-Brebes.

Gerimis kecil menyambut Tim sesampainya di Losari Timur. Tokoh TQN Suryalaya setempat Bapak Asrofi dan mertua-nya ust. Abdurrahman telah menanti Tim diantara kesibukan lalulintas Cirebon-Brebes.

Setelah istirahat sebentar di kediaman Ust. Abdurrahman, Tim menuju mesjid setempat untuk melaksanakan ibadah Shalat Maghrib berjamaah dan riyadhah dzikir,
Sekira 100 jamaah pria dan wanita telah bersiap. Kumandang Adzan Maghrib pun terdengar dari dalam Mesjid, Satu persatu jamaah bertambah memenuhi Mesjid. Bergegas memenuhi panggilan Sang Maha Kuasa.

Di Mesjid itu, Tim bersama ikhwan-akhwat TQN Losari Timur melaksanakan Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jaylani qs hingga pukul 23.00 WIB.

Usai tugas pertama, Tim melanjutkan perjalanan ke Kota Tegal didampingi H. Arif Sudarsono, Ketua YSB Perwakilan Kota Tegal.

Hotel Riez Palace menjadi perhentian kedua Tim. Dua buah kamar untuk diisi enam orang telah siap. Tidak kuat lagi menahan lelah, Tim segera beristirahat.

Pagi pun tiba, matahari masih malu-malu menampakkan dirinya, karena dihalangi mendung tebal di atas Kota tegal. Di ruang serbaguna Hotel Riez Palace beberapa orang calon peserta Pelatihan Spiritual telah hadir.

Di Tegal, Tim Safari Dakwah membelah dua, Tim A dipimpin KH. Wahfiudin untuk memberikan Pelatihan Tasawuf di ha dapan warga Desa Lengkong Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Tim B dipimpin Ust. Handri memberikan Pelatihan Spiritual “Mengenal Diri Menggapai Ilahi” kepada kaum intelektual Kota Tegal.

Di Lengkong, hampir seluruh penduduknya mengamalkan dzikir TQN Suryalaya. Tidak heran, karena KH Nadori sesepuh Desa Lengkong telah berdakwah TQN di Desanya sejak tahun 1978. Berkah pun datang kepada KH. Nadori, tahun 2005 beliau diberikan otoritas oleh Waly Mursyid TQN Suryalaya Pangersa Abah Anom menjadi salah seorang wakil talqinnya.

Lain Lengkong lain Kota Tegal. Meski tidak sedikit warga kelas bawah pengamal dzikir TQN Suryalaya, kaum intelektual pun ternyata banyak juga. Terbukti 38 orang hadir di aula serbaguna Hotel Riez Palace untuk mengikuti Pelatihan Spiritual khas KH Wahfiudin.

Diawali dengan ritual Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jaylani qs, Pelatihan berjalan lancar dan sukses. Peserta yang terdiri dari guru-guru SMP dan SMU, wiraswastawan, Da’i-da’iyah, pegawai purnabakti Pemda setempat dan lain-lain menyimak dengan serius.
Beberapa materi inspiratif menggugah kesadaran rasional. Keterjebakan visi pada paradigma lama membelenggu pemahaman. Terhenyak, karena selama ini terpenjara oleh kesalahan sikap dan pandangan parsial terhadap pemahaman agama.

Pelatihan Spiritual di Tegal memberi peserta inspirasi untuk bersikap arif dan berlaku seimbang menggunakan potensi dzikir dan fikir. KH Wahfiudin mengakhiri pelatihan pada pukul 21.00 WIB.

Esoknya, pagi-pagi sekali tim meninggalkan Kota Tegal menuju perhentian berikutnya, Jogja. Perjalanan darat ditempuh dalam waktu seharian diselingi singgah untuk berpamitan kepada KH Nadori dan menyambangi ikhwan di objek wisata pemandian air panas, Guci.

Adzan Maghrib telah berkumandang ketika Tim tiba di kota Gudeg, Jojga. Rencana utamanya KH Wahfiudin akan berbicara di depan anggota majlis ta’lim Persaudaraan Muslimah (Salima) dan Ikatan Da’I Indonesia (IKADI) Jogja pada keesokan harinya.

Untuk memanfaatkan waktu, KH Wahfiudin dan Tim singgah di basecamp TQN Suryalaya DIY di Condong Catur. Tim berjumpa dengan penggerak TQN Suryala-ya di DIY, yakni DR. Sobandi, DR. Sentot dan DR. Negro beserta seluruh jajaran YSB Korwil DIY. Dan KH. Wahfiudin didaulat untuk memberikan ceramah di hadapan 200an jamaah di Masjid Nurul Jariyah yang sudah bersiap sejak Maghrib.

Keesokan harinya, Minggu 10 Januari 2010, KH Wahfiudin memberikan ceramah Tabligh Akbar di depan 1000an jamaah Majlis Ta’lim se-DIY jaringan SALIMA dan IKADI DIY pada acara Refleksi Muharram 1431 H.

Pada acara tersebut KH. Wahfiudin berdiri satu mimbar dengan H. Gusti Joyo adik kandung Sultan Hamengkubuwono X, yang mendeklarasikan gerakan Kultural Jogjakarta Serambi Madinah.

Di kampus UIN Sunan Kalijaga, Ust. Handri memberikan Moslem Vision Building Training sesi pertama.(han)


(Bersambung….)