Kamis, Januari 22, 2009

Hakikat Istighfar

Di hadapan Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib, seseorang mengucapkan , “Astaghfirullah” (saya memohon ampunan kepada Allah). Kemudian ‘Amirul Mukminin berkata kepadanya, “Ibu Anda boleh menangisi Anda. Anda tak tahu apa-apa makna istighfar. Istighfar dimaksudkan bagi orang-orang yang berkedudukan tinggi. Kata itu berdiri di atas enam pilar yang kokoh.


Pilar-pilar tersebut adalah :
1. Bertaubat atas perbuatan buruk yang lalu,
2. Bertekad bersungguh-sungguh untuk tidak kembali kepada perbuatan maksiat,
3. Memenuhi hak-hak manusia agar Anda menemui Allah dengan jiwa bersih tanpa
sesuatu pun yang harus dipertanggungjawabkan,
4. Memenuhi setiap kewajiban yang Anda abaikan di waktu lalu sehingga sekarang
Anda boleh berlaku adil atasnya,
5. Berkenaan dengan daging yang tumbuh yang dihasilkan dari pendapatan haram agar
Anda meleburkannya dengan kesedihan dan bertaubat sampai kulit menyentuh
tulang, dan daging baru tumbuh di antara kulit dan tulang itu.
6. Membuat tubuh merasakan perihnya ketaatan sebagaimana dulu Anda merasakan
manisnya berbuat maksiat.

Dalam keadaan semacam itu, Anda boleh mengatakan, “Astaghfirullah” (saya memohon ampunan kepada Allah)

(Hikmah ke 426 dalam Nahjul Balaghah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar