Rabu, Maret 04, 2009

Tasbih, Tahmid, Takbir atau Langsung Tahlil? (II)

Dalam hal ini kita mesti mengetahui terlebih dahulu apa fadhilah (keutamaan) membaca kalimat tahlil (LAA ILAAHA ILLALLAH) sebagaimana nash-nash berikut ini :

1. Firman Allah SWT :

Fa'lam Annahuu Laa ilaaha Ilallaah

Artinya Maka Ketauhilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah (QS Muhammad, 47:19)

2. Sabda-sabda Rasulullah SAW berikut ini :

قَالَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : أَفْضَلُ مَا قُلْتُ أنَا وَالنَّبِيُونَ مِنْ قَبْلِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ


“Dan sebaik-baik perkataan yang aku ucapkan demikian pula yang diucapkan para nabi sebelumku adalah LAA ILAAHA ILLALLAH...” (HR TIRMIDZI)

Nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah mengerti LAA ILAAHA ILLALLAH, karena bagi penghuni surga kalimat ini bagaikan air yang mengalir untuk penghuni bumi (Kalimat ikhlas, karya Ibnu Rajab [52-53])

Oleh sebab itu, barangsiapa mengucapkan kalimat ini maka harta dan darahnya terjaga. Sebaliknya barangsiapa menentangnya maka maka harta dan darahnya halal dialirkan.

3. Dalam hadist sohih Rasulullah saw bersabda :
‏و حدثنا ‏ ‏أبو الطاهر ‏ ‏وحرملة بن يحيى ‏ ‏وأحمد بن عيسى ‏ ‏قال ‏ ‏أحمد ‏ ‏حدثنا ‏ ‏و قال ‏ ‏الآخران ‏ ‏أخبرنا ‏ ‏ابن وهب ‏ ‏قال أخبرني ‏ ‏يونس ‏ ‏عن ‏ ‏ابن شهاب ‏ ‏قال حدثني ‏ ‏سعيد بن المسيب ‏ ‏أن ‏ ‏أبا هريرة ‏ ‏أخبره ‏
‏أن رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏قال ‏ ‏أمرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا لا إله إلا الله فمن قال لا إله إلا الله ‏ ‏عصم ‏ ‏مني ماله ونفسه إلا بحقه وحسابه على الله ‏

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: Laa ilaaha illallah, barang siapa telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah, maka harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syara, sedangkan perhitungannya (terserah) pada Allah
(Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 30, Bab Iman)


Barangsiapa mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH dan mengingkari seluruh sesembahan selain Allah maka harta dan darahnya haram dan hisabnya diserahkan kepada Allah (HR. Muslim)

4. Hadist Rasulullah saw
. قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَهُ . (رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمْ ).

Rasulullah saw bersabda : “Bahwasannya Allah Ta’ala mengharamkan api neraka menjilat orang yang berkata LAA ILAAHA ILLALLAH yang tujukan hanya kepada Allah semata-mata (HR. Bukhari Muslim)

5. Di dalam kitab Sirrul Asrar karya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani qs fasal lima tentang taubat dan talkin disebutkan :

Di dalam Al Qur’an kalimat tauhid (kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH) ditempatkan dalam dua tempat. Pertama, ayat yang menunjukkan LAA ILAAHA ILLALLAH secara lisan saja. Firman Allah:

"Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri" (Ash shoffat : 35)

Maksudnya kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH yang ini merupakan bagian dari orang awam.
Kedua, Allah menyatakan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH disertai dengan ilmu yang hakiki, sebagaimana firman Alah :

Ketahuilah bahwa sesungguhnya LAA ILAAHA ILLALLAH (Tidak ada Tuhan selain Allah) dan mohonlah ampun bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan. (QS Muhammad, 47:19)

Ayat ini menjadi sababun nuzul bagi adanya talqin (pembelajaran) dzikir untuk tujuan tertentu, yakni wushul (sampai) kepada Allah.

Masih di dalam kitab Sirrul Asrar, Syekh Abdul Qadir Al Jailani qs menerangkan, di dalam kitab Bustanusy Syariah, orang pertama yang menginginkan jalan terdekat kepada Allah, terunggul tetapi termudah melalui Rasulullah saw adalah Ali bin Abi Thalib r.a.

Ketika Saidina Ali ra meminta, Rasul tidak langsung menjawab, tetapi menunggu wahyu. Maka datanglah Jibril dan mentalqinkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH tiga kali dan Nabi mengucapkannya tiga kali. Selanjutnya Nabi mentalqin Ali ra. (sebagaimana Nabi ditalqin oleh Jibril). Selanjutnya Nabi mendatangi para sahabat dan Nabi mentalqin mereka secara berjamaah.

Selanjutnya Rasulullah saw bersabda : kita telah kembali dari perang kecil ke perang besar. Yang dimaksudkan perang besar adalah perang melawan hawa nafsu.


6. Hadist Rasulullah saw:
وَعَنْ عَلِيِّ ابْنِ أبِي طَالِبٍ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ أَنَّهُ قَالَ : سَمِعْتُ سَيِّدَ الخَلاَئِقِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلَ سَيِّدُ المَلاَئِكَةُ عَلَيْهِ السَّلاَم : مَا نُزِّلَتْ بِكَلِمَةٍ أَعْظَمَ مِنْ كَلِمَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَبِهَا قَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ وَالجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالبَرُّ وَالبَحْرُ أَلاَ وَهِيَ كَلِمَةُ النَّجَاةِ وَهِيَ كَلِمَةُ العُلْيَا .

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah, bahwa beliau berkata: “Aku mendengar junjungan manusia Muhammad bersabda: Junjungan Malaikat, Jibril berkata : Aku tidak turun dengan membawa satu kalimat yang lebih agung dari kalimat Laa ilaaha IllaLlah. Dengan kalimat tersebut langit, bumi, gunung, pohon-pohon, daratan dan lautan muncul ke permukaan. Ingatlah kalimat tersebut adalah kalimat keselamatan ia adalah kalimat yang tinggi.
(Miftahus Shudur, KH. A. Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin)

7. Kalimat ini memang pendek lafadznya, sedikit hurufnya dan ringan diucapkan. Namun memiliki bobot yang sangat berat di dalam timbangan keadilan. Ibnu Hibban dan al Hakim telah meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda :

Musa pernah berkata : “Wahai Tuhanku, ajarilah aku sesuatu yang dapat aku pakai untuk ingat dan berdoa kepadaMu”

Allah berfirman: “Wahai Musa, ucapkanlah LAA ILAAHA ILLALLAH”

Musa berkata : “Semua hambaMu mengucapkan kalimat ini”

Allah berfirman : “Wahai Musa, seandainya tujuh langit dan penghuninya selain Aku dan tujuh bumi diletakkan di salah satu daun timbangan dan ‘LAA ILAAHA ILLALLAH’ diletakkan di daun timbangan lainnya, niscaya ‘LAA ILAAHA ILLALLAH’ lebih berat dari itu semua” (HR HAKIM [1/528] dan IBNU HIBBAN [2324] dalam Maurid Adh-Dham’an)

8. Kalimat yang agung ini mempunyai banyak keutamaan, dalam risalah yang berjudul Kalimatul Ikhlas Al Hafidz ibnu Rajab menyebutkan sebagiannya, antara lain :
• Ia merupakan harga surga
• Barangsiapa mengucapkannya di akhir hayatnya, ia pasti masuk surga
• Ia menjadi penyelamat dari kekekalan neraka
• Ia menjadi sebab diampuninya seluruh dosa
• Ia merupakan kebajikan yang terbaik
• Ia dapat menghapus dosa dan kesalahan
• Ia mampu memperbaharui iman dan qalbu
• Ia mampu membuka tabir sampai berjumpa dengan Allah Ta’ala bagi orang yang jujur dalam mengucapkannya
• Ia merupakan doa terbaik yang diucapkan oleh para Nabi
• Ia merupakan dzikir yang paling utama
• Ia adalah amalan yang paling utama dan paling banyak pahalanya yang menyamai pahala membebaskan beberapa budak
• Ia dapat menjaga dari gangguan syetan
• Ia menjadi pengaman kesengsaraan kubur dan kedahsyatan hari dikumpulkannya seluruh mahluk
• Ia menjadi syiar orang-orang mukmin tatkala dibangkitkan dari kubur
• Ia menjadi kunci dibukanya delapan pintu surga, hingga bisa masuk lewat pintu manapun yang disukai
• Ia dapat mengeluarkan seseorang dari siksa neraka sekecil apaun amalnya

Nash-nash di atas cukup kiranya untuk memahami betapa besar pahala dan fadhilah orang yang mengucapkan tahlil.

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar