Kamis, Desember 31, 2009

Khidmah Mengejar Cinta Wali Mursyid

Tatap Muka Pemangku Manaqib Jakarta Selatan dan Pengurus Korwil DKI Jakarta

Sejumlah lima puluh orang ikhwan-akhwat TQN Suryalaya yang juga para pemangku manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jaylani qs yang berlokasi di perwakilan Jakarta Selatan telah berkumpul di Wisma Lintang Jl. Taman Kemang Raya No. 20 Jakarta Selatan pada Sabtu 12 Januari 2009 yang lalu. Mereka hadir di tempat tersebut dalam rangka memenuhi undangan Korwil DKI Jakarta pada acara Tatap Muka Pemangku Manaqib dan Pengurus Korwil DKI Jakarta.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menggali potensi ikhwan-akhwat TQN Suryalaya di Jakarta Selatan sekaligus sosialisasi program-program Korwil DKI Jakarta. Wilayah perwakilan Jakarta Selatan mendapat kesempatan pertama karena pertimbangan wilayah dan jumlah lokasi manaqib yang cukup banyak dibanding wilayah-wilayah lain, baru kemudian menyusul empat wilayah perwakilan lainnya.

Kegiatan diawali dengan pembacaan Tanbih dan Tawassul, selanjutnya Ketua Korwil DKI Jakarta, Ust. Wahfiudin memaparkan Visi Misi pengurus Yayasan Serba Bakti Korwil DKI Jakarta. Dalam paparannya Ketua Korwil menegaskan kontrak dasar Ikhwan-akhwat TQN Suryalaya terhadap Abah adalah Murid dan Mursyid, kewajiban Murid melaksanakan prinsip-prinsip dasar ajaran Mursyid. Pangersa Abah Anom dalam hal ini sebagai Wali Mursyid Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah memberikan prinsip-prinsip dasar ajarannya, yakni Mandi, Shalat dan Dzikir. Untuk meneladani aplikasi ajaran Pangersa Abah ini bisa dilihat dalam pembinaan korban-korban penyalahgunaan narkoba.

Lalu dalam rangka mewadahi pembinaan ikhwan akhwat TQN Suryalaya yang semakin banyak dan menyebar di berbagai pelosok tanah air, Pengersa Abah mendirikan Yayasan Serba Bakti. Disusul kemudian pendirian kantor koordinator wilayah dan perwakilan di berbagai daerah. Pada intinya Pengurus Yayasan Serba Bakti adalah pelayan ikhwan. Jika ada Pengurus yang macet (tidak bergerak) maka perkembangan ikhwan pun menjadi macet. Karena itu untuk personel pengurus dituntut memiliki kapabilitas dan loyalitas yang lebih dibanding ikhwan lainnya.

Demikian pula para wakil talqin yang diangkat oleh Pangersa Abah, tugas utama mereka adalah menyebarkan ajaran Pangersa Abah, membina ikhwan-akhwat TQN Suryalaya, menyiapkan kader-kader muballigh dan mempromosikan kader-kader muballigh yang siap untuk bergerak di medan dakwah masing-masing.

Memperhatikan hakikat ‘kontrak dasar’ antara para ikhwan-akhwat dan Pangersa Abah Anom adalah hubungan antara Murid dan Mursyid, dimana murid wajib tunduk dan patuh kepada Mursyid sebagai pembimbing ruhaniah menuju kedekatan kepada Allah SWT, maka jika ada yang bakal ’merusak’ terhadap kontrak dasar ini, siapapun atau apapun bentuknya kalau perlu ‘disingkirkan’.

Lalu berkaitan dengan program pembinaan ikhwan-akhwat TQN Suryalaya, fokus pengurus Korwil DKI Jakarta adalah penataan kembali kegiatan-kegiatan TQN Suryalaya di Jakarta agar lebih eksis. Terutama dalam rangka menyambut HUT Suryalaya yang ke 105 pada tanggal 5 September 2010 yang akan datang.

Beragam program telah digelontorkan oleh Korwil DKI Jakarta, antara lain Kursus Dasar Tasawuf untuk ikhwan-akhwat baru, Pelatihan Dasar Internet untuk pengurus Korwil dan Perwakilan DKI Jakarta, Manaqib wilayah di Jakarta Islamic Center, Safari Qurban pada Idul Adha 1430 H di Bayongbong Garut dan Taraju Tasikmalaya, Penyelenggaraan kursus-kursus tasawuf di berbagai daerah seperti yang akan dilakukan sepulang pertemuan dengan pemangku manaqib di Jakarta Selatan ini.

Program terdekat yang akan dilakukan oleh Korwil DKI Jakarta adalah Kursus Tasawuf Tingkat Dasar Angkatan 26 di TQN Center Rawamangun, Safari Dakwah di Rangkasbitung, Peringatan Tahun Baru Islam di Pesantren Yatim Bahrul Ulum, Haflah Milad Pangersa Abah Anom diisi dengan kegiatan Khitanan Massal dan Santunan untuk Yatim, Dhuafa dan Lansia Jompo di Kalibaru Cilincing Jakarta Utara serta Pelatihan Manajemen Organisasi untuk Pengurus Inti Korwil dan Perwakilan DKI Jakarta.

Dalam forum ini Goes Noeg, salah seorang ikhwan di wilayah perbatasan antara Jakarta Selatan dan Tangerang menuangkan idenya dalam rangka membantu pendanaan Korwil DKI Jakarta. Goes Noeg yang selama ini dikenal sebagai pelukis, pada pertemuan kali ini menyumbangkan dua buah lukisan berjudul ISTIQOMAH yang memiki harga dasar masing-masing Rp. 25 juta. “Ini harga dasar, jika dilakukan penjualan dengan cara lelang harganya bisa lebih tiggi dari harga dasar ini. Dua lukisan ini saya serahkan ke Korwil DKI Jakarta, setelah itu terserah Korwil bagaimana cara penjualannya. Adapun dana hasil penjualan dua lukisan ini silakan digunakan untuk kegiatan-kegiatan Korwil DKI Jakarta,” tukas Goes Noeg.

Dalam kesempatan itu pula, Goes Noeg berazzam akan menyumbangkan lukisannya dalam sebulan satu buah lukisan dalam rangka membantu pendanaan kegiatan-kegiatan Korwil DKI Jakarta. Kemudian secara resmi Goes Noeg menyerahkan dua buah lukisan tersebut kepada Ketua Korwil DKI Jakarta disaksikan oleh peserta pertemuan.

Forum pertemuan ini juga memperkenalkan susunan sementara Pengurus Perwakilan Jakarta Selatan yang masih dikomandani oleh Ust. H. Mursidi MM.

Di akhir pertemuan Ketua Korwil DKI Jakarta menegaskan agar seluruh ikhwan-akhwat di Jakarta Selatan sama-sama meningkatkan potensi yang sudah dimiliki dan menjalin sinergi dalam berkhidmah kepada Mursyid untuk terciptanya kondisi ikhwan-akhwat TQN Suryalaya yang mencintai Mursyid dan dicintai Mursyid. (han)

Rawamangun, 31 Desember 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar