
Tepat ba’da Shalat Jum’at, 10 Dzulhijjah 1430 H tim Safari Kurban TQN Suryalaya yang dipimpin langsung Ust. Wahfiudin bertolak dari Ibukota Jakarta menuju Kampung Pamalayan Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. Rencananya Tim akan bermalam di Kawasan Kota Garut agar pagi-pagi sekali bisa hadir di Kampung Pamalayan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban dua ekor sapi yang masing-masing berbobot sekitar 700 kg.
Kedua ekor sapi tersebut adalah hewan kurban sebuah keluarga dermawan di Jakarta yang diamanahkan kepada Ust. Wahfiudin (Ketua Korwil Jakarta sekaligus Pimpinan Dompet Dhuafa Rawamangun) untuk disalurkan kepada warga yang sangat membutuhkan. Pekurban sangat ingin penyembelihannya dilakukan langsung oleh Ust. Wahfiudin, karena itu pula beliau bersama keluarga besarnya datang lebih awal dan menyempatkan diri hadir pagi-pagi sekali ke kampung yang berjarak kira-kira 25 kilometer dari arah selatan kota Garut.
Kampung Pamalayan berada di kaki bukit Cikuray pada ketinggian kira-kira 1800 meter di atas permukaan laut. Untuk masuk ke kampung tersebut tim Safari Kurban harus melalui Jalan Bayongbong yang mulus dan rata, tetapi saat berbelok menuju kampung tersebut, tim segera berhadapan dengan jalan desa yang bergelombang dan sangat terjal. Sudut kemiringan antara 30-60 derajat. Sebuah medan yang jarang ditemukan di Ibukota. Biasanya banyak jalan di perbukitan dibuat berkelok-kelok untuk memudahkan pengendara mencapai tujuan terutama kendaraan yang memilki beban berat. Namun jalan desa di kawasan ini hampir sebagian besar dibuat lurus dan menanjak tajam. Sebuah ujian berat bagi sopir-sopir yang baru masuk ke kawasan ini.
Warga kampung Pamalayan sangat gembira sekaligus terharu. Mereka tidak menyangka sebelumnya akan mendapatkan penyaluran hewan kurban berupa dua ekor sapi yang besar-besar ini. Sempat timbul sikap pesimis, rasanya tidak mungkin dua ekor sapi yang masing-masing berbobot 700-an kg hadir di tengah-tengah mereka dan akan mereka konsumsi dagingnya setelah disembelih.


Giliran petugas distribusi bekerja cermat. Daging-daging dan tulang-belulang yang telah dipotong sedemikian rupa dipilah-pilah dan dikelompokkan dalam gundukan-gundukan sejumlah calon penerima daging kurban yang telah terdaftar. Lalu gundukan-gundukan daging dan tulang itu dimasukkan ke -dalam kantong-kantong plastik untuk selanjutnya dibagikan kepada warga. Menjelang Ashar pekerjaan pun selesai. Alhamdulillah panitia tersenyum puas, warga penerima daging kurban menyeringai bahagia.
Belakangan diketahui, penerima daging kurban adalah sebanyak 560 kepala keluarga yang tergabung dalam tiga Rukun Kampung (RK) di Desa Pamalayan.
Diketinggian puncak bukit, perlahan kabut mulai menampakkan diri. Menebal. Semilir dingin angin pegunungan mulai menusuk-nusuk pori-pori. Sementara itu hari mulai gelap. Mentari segera undur diri, menghilang dibalik ufuk berganti gerimis ringan membasahi bumi Pamalayan. Warga mulai bersiap untuk menghadiri tausiyah yang akan diberikan oleh Ust. Wahfiudin selepas Isya nanti di Masjid.

Pengajian dimulai setelah perlengkapan multimedia sempurna terpasang. Pembawa acara yang juga tokoh muda Pamalayan membuka pengajian dengan campuran bahasa Sunda dan Indonesia. Selang beberapa menit lantunan ayat suci Al Qur’an terdengar dari lisan merdu qari’. Suasana begitu khusyu’.
Tiba giliran ketua panitia pemotongan dan penyaluran hewan kurban memberikan sambutan. Beliau berterimakasih yang tak terhingga atas kedermawanan pekurban dan kerelaan Tim Safari Kurban dalam memfasilitasi semua nikmat yang mereka terima pada hari itu. Semua karunia besar ini berkah dan anugerah dari Allah SWT yang dijembatani oleh salah satu warga Pamalayan yang sedang belajar berkhidmah pada Ust. Wahfiudin, yaitu saudara Setiawan (pembawa acara).
Atas nama warga Pamalayan, beliau berterimakasih kepada Ust. Wahfiudin karena salah satu warganya diberikan kesempatan menikmati pendidikan tinggi dan memperoleh wawasan luas di Ibukota. Semoga ia memberi manfaat untuk warga Pamalayan pada umumnya.

Setelah itu Ust. Wahfiudin memaparkan teori dzikir yang langsung menembus ke dalam qalbu. Dzikir yang menggunakan metode. Dzikir yang berafiliasi dengan para pembawa pesan dan warisan Rasulullah Muhammad SAW. Dua jenis dzikir yang akan membawa para pengamalnya ‘terbang’ ke haribaan Sang Maha Pencipta, wushul ilallah. Dzikir yang nyata terdengar suara dan terlihat gerak bibir menyebutnya, yakni dzikir Jahr dan dzikir yang tersembunyi, hanya hati nurani yang mengingat-ingatnya, yakni dzikir sirri/khofiy.

Waktu telah menunjukkan pukul 22.00 WIB ketika Ust. Wahfiudin menutup paparannya. Untuk para warga beliau membagikan selebaran dzikir harian TQN Suryalaya untuk diamalkan. Lalu beliau menutup pengajian dengan do’a untuk kesejahteraan dan keselamatan seluruh muslimin dan muslimat, khususnya warga Pamalayan Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. (han)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar