Rabu, Januari 13, 2010
Menuju TQN Suryalaya yang Tangguh, Bermartabat dan Modern
PELATIHAN MANAJEMEN ORGANISASI
KORWIL DKI JAKARTA, 1-3 JAN 2010
Hari itu adalah hari pertama Jakarta memasuki tahun 2010. Penduduk Jakarta masih terlena dalam nyenyak tidur setelah semalaman begadang menyambut pergantian tahun. Jalanan masih tampak lengang. Langit pun menampakkan cuaca cerah.
Suasana berbeda terlihat di Balai Diklat Departemen Pekerjaan Umum, Lebak Bulus Jakarta. Beberapa orang tampak berdatangan dengan membawa perlengkapan masing-masing. Di depan lobby utama terpasang sebuah spanduk bertuliskan Pelatihan Manajemen Organisasi (PMO) yang diselenggarakan oleh Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya Korwil DKI Jakarta. Pelatihan tersebut diselenggarakan selama tiga hari dua malam, tepatnya pada tanggal 1-3 Januari 2010. Hmm…. Luar biasa! Di saat orang-orang lain menikmati libur panjang, ikhwan-akhwat TQN Suryalaya yang akan berlatih malah mengisinya dengan belajar. Mudah-mudahan mereka diberikan kemudahan dalam memanfaatkan semua ilmunya seusai berlatih.
Menurut Ketua Korwil DKI Jakarta pelatihan ini dimaksudkan untuk memperkuat organisasi Tarekat Qadiriyah Naqsyabadiyah Suryalaya yang tangguh, bermartabat dan modern serta didedikasikan dalam rangka memperingati Milad Wali Mursyid Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya Syekh KH Ahmad Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin yang dikenal dengan ABAH ANOM pada usia yang ke-95 tahun bertepatan pada tanggal 1 Januari 2010.
Memeriahkan milad Guru Agung adalah sebuah metode khidmah yang Insya Allah mengandung berkah dan melahirkan pancaran kasih sayang Guru Agung kepada murid-muridnya. Cara memeriahkannya pun beragam, bisa dengan datang langsung ke Suryalaya dan bersama-sama keluarga besar Guru Agung Pangersa Abah merayakannya di Madrasah atau dengan cara lain semisal kegiatan pelatihan yang diprakarsai oleh Korwil DKI Jakarta ini. Alhamdulillah cara seperti ini mendapat doa dan restu dari Pangersa Abah melalui surat yang ditandatangani oleh Sekretaris pribadi beliau, yakni Bapak H. Baban Ahmad Jihad S.B. Ar. Berikut ini adalah kutipan isi surat tersebut:
“Menjawab surat Saudara Ketua Yayasan Serba Bakti Suryalaya Korwil DKI Jakarta Nomor : 007/YSB/KORWIL/DKI/XII/09 perihal ucapan Selamat dan Mohon Restu. Pertama-tama Saya, Ummi dan Keluarga menghaturkan terimakasih atas ucapan Selamat atas Milad ke 95 Pangersa Abah.
Setelah surat tersebut dikonfirmasikan kepada Pangersa Abah, beliau merestui dan mendo’akan semoga Penyelenggaraan Pelatihan ini dapat berjalan lancar dan senantiasa dalam bimbingan serta ridho Allah SWT”
PMO diikuti oleh duapuluh tiga peserta utusan dari Korwil dan Perwakilan, tiga orang dari Korwil, enam orang dari Perwakilan Jakarta Utara, enam orang dari Perwakilan Jakarta Selatan, empat orang dari Perwakilan Jakarta Barat, dua orang dari Perwakilan Jakarta Timur dan dua orang dari Perwakilan Jakarta Pusat.
Pihak panitia mengadirkan beberapa narasumber yang sangat berkompeten, antara lain Ust. Wahfiudin (Ketua Korwil DKI Jakarta dan Wakil Talqin TQN Suryalaya), Asep Haerul Gani, Psi (praktisi Hypnotherapy), Syahrul Ramadhan (Praktisi Penyusun Proposal), Anwar Sani (Direktur Lembaga Zakat Al Azhar Peduli Umat), Jhoni Hadisuryo (Konsultan Akuntan Publik, Praktisi Perbankan dan Dewan Pengawas Korwil DKI Jakarta) serta Asri Rukun, SE (Direktur Utama sebuah perusahaan kargo nasional)
PMO adalah pelatihan yang menggunakan metode Pembelajaran Orang Dewasa, artinya pelatihan tidak melulu diisi dengan teori-teori. Peserta banyak dilibatkan dengan simulasi-simulasi yang memunculkan sikap berfikir kritis dan daya kreatif masing-masing. Panitia menyiapkan beberapa alat bantu, diantaranya kertas-kertas metaplan yang ditempelkan pada kain satin, tujuh buah flipchart, layar, LCD Projector dan lain-lain.
Panitia juga membentuk tiga tim yang beranggotakan para peserta untuk membantu kelancaran pelatihan yaitu Tim Hansip yang bertugas mengingatkan peserta untuk tepat waktu dan patuh tata tertib, Tim Enerrgizer yang bertugas memberikan penyegaran saat-saat terjadi kejenuhan dalam menerima materi di kelas dan Tim Wartawan yang melaporkan seluruh kegiatan pelatihan dalam 24 jam.
PMO dibuka dengan ritual Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jaylani, disusul dengan sambutan Ketua Korwil DKI Jakarta sebagai penyelenggara kegiatan. Dalam sambutannya Ketua Korwil kembali mengingatkan bahwa kontrak dasar ikhwan-akhwat TQN Suryalaya terhadap Pangersa Abah Anom adalah Murid dan Mursyid. Dalam perjalanannya ada ikhwan yang dipercaya Abah untuk menjadi wakil talqin dan pengurus Yayasan Serba Bakti. Hakikatnya mereka yang mendapat kepercayaan ini adalah khodam Abah juga pelayan ikhwan. Maka para penerima kepercayaan ini adalah wakil-wakil Abah dalam menyebarkan ajaran, membimbing dan melayani para ikhwan.
Dalam tugas menjadi wakil-wakil Abah ini, khususnya untuk para pengurus YSB, dituntut memiliki 3 C, yakni Competency (kompetensi) yaitu kemampuan mengemas dan menjelaskan ajaran/pesan-pesan Abah, Contribution (kontribusi) yaitu kemampuan mengelola modal berupa ilmu atau harta dan digunakan untuk sebesar-besar keuntungan umat. Karena itu dituntut kreatifitas dalam kemampuan kontribusi ini, contoh: ketika pengurus mendapatkan sumbangan dana besar dari donator, jangan berfikir harus habis saat itu juga dengan cara dibagikan kepada mustahiq, tetapi fikirkan cara yang lebih kreatif untuk keuntungan di masa depan. Bisa dengan cara memberikan kursus computer, stir mobil, atau keahlian-keahlian lain yang mendukung para mustahiq untuk mandiri.
C yang ketiga adalah Credibility (kredibilitas) yaitu kepercayaan orang lain terutama para donator atas dana yang diamanahkan kepada pegurus berdasarkan program-program yang dilaksanakan. Ketika pengurus mampu menyelenggarakan program-program unik dan bermanfaat besar untuk umat, hal ini menjadi nilai tambah untuk meningkatkan kredibilitas. Semakin tinggi kredibilitas, maka semakin banyak pula orang tertarik dan akhirnya membantu program-program yang lain.
“Jakarta adalah pusat pemerintahan, bisnis, informasi, dan kebudayaan. Maka diperlukan organisasi yang berkarakter ‘MUDA’ agar CEKATAN dalam bertindak, KREATIF dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan yang produktif, memiliki AKSES LUAS dengan pemerintahan, dunia bisnis, dan ormas Islam lainnya dalam membangun jejaring sosial” merupakan salah satu visi Korwil DKI Jakarta. Ketua Korwil berharap visi ini selaras dengan personel pengurus perwakilan di lima wilayah kota, sehingga terwujud organisasi TQN Suryalaya yang tangguh, bermartabat dan modern.
Pada pelatihan ini peserta diajak mendesain program-program jangka pendek . Setelah pengarahan dari fasilitator para peserta dibagi kelompok berdasarkan utusan perwakilan, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Kemudian mereka berdiskusi. Mereka memunculkan ide-ide kreatif dan unik . Kemudian ide-ide program itu dituangkan pada flipchart lengkap dengan tujuan, sasaran peserta, waktu pelaksanaan dan anggaran biaya. Dari hasil evaluasi, fasilitator memberikan atensi yang besar terhadap tim perencana yang menampilkan item-item programnya keluar dari pengarahan standar dari fasilitator. Kreatifitas ini ditunjukkan oleh Perwakilan Jaksel dan Jaktim.
Jaksel menunjukkan kreatifitasnya dari sisi tampilan item program yang tidak harus mencontoh fasilitator, tetapi jenis programnya masih standar. Kreatifitas berbeda dimunculkan Perwakilan Jakarta Timur, meski hanya dihadiri oleh dua orang saja tetapi ragam program yang disusun sangat 'gaul', anak muda banget dan futuristik salah satu contohnya up load digital asset contents via content provider dan membentuk REM TEQaN, singkatan dari Remaja Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah dalam rangka menjaring calon-calon Ikhwan-akhwat TQN Suryalaya yang berusia belasan (tingkat SMP dan SMA).
Bersambung...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar