Jumat, Agustus 13, 2010

Ramadhan Memanusiakan Manusia

Oleh : Wahfiudin

Ramadhan sesungguhnya istimewa siang harinya juga malam harinya. Sayangnya banyak orang hanya menganggap Ramadhan istimewa di siang harinya saja. Padahal malam-malam hari Ramadhan pun sangat istimewa.

Di siang hari kita melakukan ibadah yang bernama shiyam artinya menahan diri/puasa. Di malam hari kita beribadah melakukan qiyam, artinya mengurangi tidur.

Bayangkan sesudah shalat Isya kita masih dianjurkan shalat Tarawih. Lewat tengah malam sedikit kita dianjurkan untuk bangun sahur. Berarti kurang tidur kita.

Di siang kita melakukan tiga shiyam, yakni :
1. Kita tidak makan minum, kita menahan syahwat al-bathni/syahwat perut.
2. Kita tidak boleh melakukan huubungan suami istri, tidak boleh memperturutkan hasrat libido, itu namanya syahwat al-farji.
3. Dalam berpuasa kita dianjurkan untuk mengurangi bicara, terutama bicara yang tidak bermanfaat, bicara yang dapat menyakitkan orang lain, itulah syahwat al- kalam.

Jadi ibadah shiyam atau puasa di siang hari, tiga hal yang kita tahan yaitu
1. syahwat al-bathni/syahwat perut/keinginan makan minum,
2. syahwat al-kalam/ngobrol/ngegosip/ngerumpi dan
3. syahwat al-farji/hasrat sex/hasrat libido.

Sedangkan di malam hari kita dilatih untuk mengurangi syahwat al-nawm/keinginan tidur.

Keempat syahwat tersebut di atas adalah ciri khas kebinatangan.

Binatang hidup semata-mata mengikuti empat syahwat itu saja. Bangun tidur lalu cari makan sambil berkicau jika ia burung, sambil berkotek jika ia ayam, sambil mengeong-ngeong jika ia kucing.

Setelah kenyang makan ia kawin. Puas kawin lalu ia tidur.

Sungguh berbahaya jika manusia siklus hidupnya seperti itu.

Bangun tidur, cari makan sambil telepon sana sini, melobi bisnis kesana kemari. Kemudian ia pulang ke rumah dan melakukan hubungan suami istri lalu tidur lagi, Masya Alllah. Tidak ada bedanya ia dengan binatang.

Maka di bulan Ramadhan kita dilatih menekan empat syahwat itu. Supaya kita tidak terlalu membinatang. Supaya kita tetap menjadi manusia yang human. Manusia yang manusiawi.

Editor : Han


Tidak ada komentar:

Posting Komentar