Kamis, April 01, 2010

Pelantikan Pengurus Perwakilan YSB Se-DKI Jakarta

Masjid Jakarta Islamic Center Kramat Jakarta Utara kembali dipenuhi oleh ikhwan-akhwat TQN Suryalaya. Pagi itu, Sabtu 14 Februari 2010, jamaah telah berkumpul guna melaksanakan riyadhoh Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jaylani qs yang diselenggarakan tiap tiga bulan sekali.

Di barisan depan, tampak beberapa ikhwan berseragam Jaket TQN Suryalaya berwarna hitam dan bertitel “THARIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH www.tqn-jakarta.org”. Jaket itu diproduksi oleh Korwil Jakarta dalam rangka sosialisasi TQN Suryalaya di kalangan masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya.

Ada sebuah cerita menarik berkenaan dengan jaket tersebut. Beberapa waktu yang lalu tim dakwah Ust. Wahfiudin berencana terbang ke Padang untuk memberikan Pelatihan Qalbu Ihsani. Beberapa anggota tim mengenakan jaket itu. Jaket yang berwarna hitam dilengkapi dengan rangkaian kalimat berwana emas, terlihat kontras. Ditambah bentuk hurufnya yang besar-besar, menambah ketertarikan beberapa orang yang melihatnya.

Setiba di pesawat, anggota tim yang mengenakan jaket mencari tempat duduk sesuai tiket. Setelah menemukannya, ia duduk. Di sampingnya ada seorang pria yang telah telebih dahulu duduk. Pria itu membuka pembicaraan,

“Mas, dari Suryalaya, ya?”

Anggota tim dakwah balas bertanya, “Lho kok, tahu?”

“Iya, Mas. Saya perhatikan dari tadi, Mas mengenakan jaket bertuliskan Tariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah, saya juga melihat di depannya ada logo Ponpes Suryalaya. Saya coba-coba tebak saja, Mas dari Suryalaya”, katanya.

“Alhamdulillah, Pak. Kami dari Suryalaya, Korwil Jakarta. Bersama Ust. Wahfiudin akan menyelenggarakan pelatihan di sekitar perbatasan antara Padang dan Bengkulu. Bapak sendiri, siapa?” tukas anggota tim.

“O, ya. Saya juga ikhwan, Pak. Asal saya dari Bogor. Saya sedang ada tugas Bangke Belitung. Senang sekali bisa bertemu dengan sesama ikhwan. Saya langsung kenal, kalo Mas Ikhwan TQN Suryalaya, karena jaket itu”

Akhirnya mereka terlibat obrolan panjang selama perjalanan udara tersebut. Subhanallah, Jaket itu ternyata bisa menambah saudara.

Kembali ke suasana di Jakarta Islamic Center. Beberapa ikhwan yang mengenakan jaket khas itu adalah para pengurus Yayasan Serba Bakti Ponpes Suryalaya Perwakilan lima wilayah kota, yakni Perwakilan Jakarta Pusat, Perwakilan Jakarta Barat, Perwakilan Jakarta Timur, Perwakilan Jakarta Selatan dan Perwakilan Jakarta Utara. Para pengurus ini akan dilantik oleh Ketua Umum Yayasan Serba Bakti Pusat, Marsekal Muda (purn) H. Mahpudin Taka.

Setelah rangkaian wirid khataman dibaca oleh seluruh ikhwan-akhwat yang hadir, acara pelantikan pun digelar. Dari YSB Pusat hadir Bapak H. Mahpudin Taka (Ketua Umum), Bapak Edi Karman (Sekretaris Umum), Bapak Zaenal Asikin (Sekretaris I) dan Bapak Adeng Zakaria (Dewan Pengawas). Para Pengurus Perwakilan duduk dengan khidmat.

Bapak Edi Karman membacakan Surat Keputusan satu persatu untuk kelima pengurus perwakilan. Setelah itu Pak Taka membacakan Kata-kata pelantikan diikuti oleh seluruh Pengurus Perwakilan. Acara Pelantikan diakhiri dengan pembacaan Amanah Sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya, Syekh Ahmad Shahibul Wafa Tajul ‘Arifin.

Usai acara pelantikan, prosesi manaqib pun digelar. Sebagaimana biasa, Korwil Jakarta melengkapi kegiatan manaqib dengan menampilkan slide-slide teks Tanbih, Tawassul dan Manqabah Syekh Abdul Qadir Al-Jaylani pada dua layar raksasa yang terpasang di latar depan. Serta menyiarkan audio streaming secara online melalui internet suasana manaqib sejak dzikir khatam dibacakan hingga kegiatan berakhir.

Ketua Korwil Jakarta, dalam sambutannya secara khusus mengucapkan selamat atas dilantiknya para pengurus perwakilan. Dengan demikian mulai hari ini, para pengurus perwakilan resmi menjalankan tugas-tugas pembinaan umat melalui organisasi. Pembekalan berogranisasi telah dilakukan melalui Pelatihan Manajemen Organisasi pada tanggal 1-3 Januari 2010. Para pengurus perwakilan pun sudah menyadari betapa beratnya tugas yang dihadapi, namun kesemua itu harus dijalani dalam rangka khidmat kepada Waly Mursyid.

Para pengurus adalah murid-murid Abah yang sedang menapaki anak tangga berikutnya dalam suluk ilallah. Kini, para pengurus sedang berperan sebagai wakil-wakil Abah dalam pembinaan ikhwan-akhwat. Karena itu para pengurus dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan membangun kontribusi kepada umat.

Ketua Korwil kembali menekankan kontrak dasar para ikhwan-akhwat kepada Pangersa Abah Anom adalah Murid dan Mursyid. Tidak lebih dari itu. Kewajiban murid adalah menjalankan ajaran Mursyid berupa Mandi, Shalat dan Dzikir. Dalam rangka pembinaan, Pangersa Abah mengangkat para wakil talqin yang tidak mengenal teritorial dan para pengurus Yayasan Serba Bakti berdasarkan teritorial wilayah sesuai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keduanya memiliki fungsi pembinaan dan kaderisasi.

Sementara itu, ikhwan-akhwat adalah murid-murid Pangersa Abah Anom, bukan murid para wakil talqin. Karena itu khidmat dan fanatisme harus ditujukan kepada Mursyid, bukan kepada wakil talqin. Jangan lagi tunjukkan sikap “Kalo bukan wakil talqin Kiayi anu, Ajengan anu atau Ustadz anu, saya gak mau ikut!” Kita harus berjiwa besar di dalam maupun di lingkungan TQN Suryalaya. Yang lebih penting lagi, tunjukkan kepedulian kita kepada umat. Buatlah program-program kreatif untuk membantu umat yang kekurangan. Tunjukkan pada dunia bahwa ikhwan-akhwat TQN Suryalaya adalah manusia-manusia yang tangguh, bermartabat dan modern.

Ajengen Jejen tampil di depan jamaah untuk memberikan hikmah ilmiah. Di awal ceramahnya, beliau setuju atas apa yang telah disampaikan ketua Korwil Jakarta. Beliau mendukung penuh gagasan-gagasan kreatif dalam rangka pembinaan ikhwat-akhwat yang muncul dari Korwil Jakarta, bahkan beliau bersedia menggerakkan ikhwan-akhwat di sekitar Kabupatan-Kota Sukabumi, Kabupaten-Kota Bogor, Kabupaten-Kota Bekasi untuk bekerjasama dengan Korwil Jakarta dalam rangka pembinaan ikhwan-akhwat dan organisasi yayasan. Selanjutnya Ajengan Jejen memberikan paparan tentang ruh dan segala hal yang berhubungan dengannya.

Kegiatan manaqib dan pelantikan diakhiri dengan talqin dzikir beberapa ikhwan baru oleh KH. Muhammad Soleh. (han)

RS Jantung dan Pembuluh Darah, Harapan Kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar