“Kesan saya hanya satu, Fantastik…! Itu mewakili semuanya”
ujar dr. Kasim, pada sesi penutupan Kursus Pendalaman Tasawuf (KUPAT) Angkatan
II yang diselenggarakan oleh TQN Center (Pusat Aktivitas Thariqah Qadiriyah
Naqsyabandiyah) di Aula Masjid Al
Mubarak Rawamangun, Jakarta, Sabtu 21 Desember 2013.
Peserta yang satu ini memang sangat aktif mengikuti
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh TQN Center. Bersama 26 peserta
lainnya, dr. Kasim mengikuti sistem pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan Serba
Bakti (YSB) Pondok Pesantren Suryalaya Koordinator Wilayah (Korwil) Provinsi
DKI Jakarta (baca: TQN Jakarta).
Sebagaimana telah sering diinformasikan, TQN Jakarta
menerapkan pola pembinaan kepada Ikhwan TQN Suryalaya yang berdomisili di
Jabodetabek atau daerah-daerah lainnya dengan pembinaan berjenjang.
Umat muslim yang berminat belajar tasawuf dan tarekat
disarankan terlebih dahulu untuk mengikuti program Kursus Tasawuf (KT).
Selanjutnya mereka yang telah menyelesaikan program KT dianjurkan untuk
mengikuti Program Kursus Pendalaman Tasawuf (KUPAT).
Berdasarkan pengamatan dan evaluasi tim penilai, akan
diseleksi siapa saja yang akan diundang untuk mengikuti program pembinaan yang
lebih tinggi, yakni Pelatihan Muballigh Tasawuf (PMT). Setelah itu para alumni
PMT akan mendapatkan pembinaan intensif melalui Halaqah Muballigh (HM) pada
waktu-waktu tertentu dan bersifat rutin.
Selama pembinaan intensif tersebut, tim penilai akan
menyeleksi diantara para alumni PMT siapa saja yang akan diundang untuk
mengikuti jenjang pembinaan terakhir yakni Pelatihan Calon Instruktur Kursus
Tasawuf (Catur KT).
Mereka yang telah mengikuti program Catur KT, akan dibina
secara intensif sehingga siap untuk menjadi pembicara di berbagai kegiatan
Kursus Tasawuf yang diselenggarakan di Jakarta atau di daerah-daerah lain.
Sabtu itu, duapuluh tujuh peserta yang hadir diberikan
materi-materi ketasawufan yang lebih dalam oleh KH. Wahfiudin Sakam (Wakil Talqin TQN Suryalaya), Ust. Andhika
Dermawan (Kabid. Amaliah YSB Pontren Suryalaya Korwil DKI Jakarta) dan Ust. H.
Handri Ramadian (Sekretaris YSB Pontren
Suryalaya Korwil DKI Jakarta).
Tidak hanya teori, para peserta juga disuguhi tips dan trik
mempraktekkan dzikir agar lebih tepat menghujam inti ruhaniah, yakni qalbu.
Peserta KUPAT II semakin merasakan larut dalam dzikir jahr
Laa ilaaha Illallah yang dilantunkan secara berjamaah selama hampir satu jam,
seusai Shalat Fardhu Maghrib. Beragam fenomena spiritual mereka alami
masing-masing, termasuk apa yang dirasakan oleh dr. Kasim. (han 241213)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar