Erupsi Gunung Merapi di DI Yogyakarta secara fisik telah meluluhlantakkan infrastruktur dan pemukiman di lereng-lerengnya. Daerah terbesar yang mengalami kerusakan parah dan korban jiwa adalah di Kabupaten Sleman, Prov. DI Yogyakarta dan Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah. Ke daerah-daerah itulah tim Safari Dakwah Korwil Jakarta memusatkan misi dakwahnya.
Pada Safari Dakwah yang ketujuh, 20-25 Januari 2011, Tim memusatkan perhatian ke Desa Wonokerso-Cangkringan- Sleman lalu ke Desa Jetis Sumur-Glagaharjo-Cangkringan-Sleman dan Dusun Jumoyo Desa Tersan Gede Kecamatan Salam Kabupaten Magelang Jawa Tengah.Di tempat-tempat tersebut tim SD VII bersama pengurus Korwil Jogja menurunkan bantuan berupa paket sembako, rata-rata sebanyak 200 paket. Lalu malam harinya diadakan tabligh akbar yang narasumbernya adalah KH. Wahfiudin. Tentu saja terjadi talqin dzikir TQN Suryalaya pada tiap event tabligh akbar tersebut.
Setelah dikalkulasi, ternyata semenjak Safari Dakwah V hingga VII ada enam titik wilayah baru konsentrasi ikhwan TQN Suryalaya, yakni di Kepuharjo, Wonokerso, Jetis Sumur, Nganggring, keempatnya di Kab. Sleman serta Desa Ngentak dan Jumoyo di Kab. Magelang. Di keenam wilayah itu rata-rata ikhwan baru berjumlah 300 orang.
Dengan demikian erupsi merapi ternyata memunculkan kira-kira 1800 ikhwan baru dan ini bukan pekerjaan mudah untuk membina mereka semua. Maka di sela-sela program bantuan paket sembako dan tabligh akbar pada SD VII, Korwil Jogja bekerjasama dengan Korwil Jakarta menyelenggarakan Pelatihan Muballigh Tasawuf (PMT) Angkatan Pertama.
PMT diselenggarakan pada 21-23 Januari 2011 di Asrama Haji Provinsi DI Yogyakarta dan bertujuan memunculkan kader-kader Muballigh TQN Jogja yang militan, ulet dan bersedia menyisihkan waktu dan tenaganya untuk membina kira-kira 1800 orang ikhwan TQN baru yang tersebar di enam wilayah Lereng Merapi. Bertindak sebagai instruktur adalah tim Diklat Korwil Jakarta.
Semoga pembekalan yang diberikan oleh tim Diklat bermanfaat untuk mereka. (han)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar